Pj Bupati Muba Desak Perusahaan Bertanggungjawab atas Runtuhnya Jembatan P.6 Lalan !

Selasa 20 Aug 2024 - 19:31 WIB
Reporter : Romi Rivano
Editor : Maryati

Selain menuntut perbaikan jembatan, Sandi juga meminta perusahaan untuk meninjau ulang besaran santunan yang diberikan kepada korban runtuhnya jembatan. Menurutnya, santunan yang telah diberikan belum memadai. 

BACA JUGA:Warga OKU Diimbau Manfaatkan Program Pemutihan Pajak

BACA JUGA:Bupati Panca Wijaya Akbar Terima Tanda Penghargaan Lencana Melati

Sandi menyatakan bahwa dirinya tidak dilibatkan dalam penentuan jumlah santunan tersebut, dan oleh karena itu, ia merasa perlu untuk memperjuangkan peningkatan kompensasi bagi para korban.

“Kami minta santunan dinaikkan, karena kemarin saya tidak dilibatkan terkait penentuan santunan,” tegasnya. Pernyataan ini mencerminkan keprihatinan Sandi terhadap nasib para korban yang terdampak langsung oleh insiden tersebut. Ia menekankan bahwa keadilan harus ditegakkan, dan korban berhak mendapatkan kompensasi yang layak.

Langkah-langkah cepat yang diambil oleh Pj Bupati Muba ini mendapat dukungan luas dari masyarakat.

Sikapnya yang proaktif dan tegas menunjukkan bahwa ia benar-benar berkomitmen untuk melindungi kepentingan rakyatnya.

Dengan menempatkan perusahaan di bawah tekanan hukum untuk memperbaiki jembatan, Sandi memastikan bahwa kepentingan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.

BACA JUGA:Warga OKU Diimbau Manfaatkan Program Pemutihan Pajak

BACA JUGA:Seleksi CPNS Kejaksaan RI 2024, Cek Formasi dan Jurusanmu Disini!

“Ini bukan hanya tentang memperbaiki jembatan, tetapi juga tentang memastikan bahwa masyarakat tidak dirugikan oleh kelalaian pihak-pihak yang seharusnya bertanggung jawab,” ujar Sandi. 

Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah akan terus memantau perkembangan perbaikan jembatan ini dan akan memastikan bahwa prosesnya berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Sandi juga membantah kabar yang menyebutkan dirinya menolak untuk berdialog dengan masyarakat terkait insiden ini. 

Menurutnya, kabar tersebut tidak benar dan telah disalahartikan. Ia menjelaskan bahwa saat itu ia sudah membuka ruang dialog, namun pada waktu yang bersamaan, ia juga harus mendampingi Kapolda dan Pangdam dalam agenda lain yang sudah dijadwalkan sebelumnya. 

“Saya selalu siap berdialog dengan masyarakat. Namun, situasi saat itu memang tidak memungkinkan karena ada tanggung jawab lain yang juga harus saya penuhi,” jelasnya.

Bantahan ini penting untuk mengklarifikasi posisi Sandi sebagai pemimpin yang selalu terbuka terhadap aspirasi warganya. Ia memastikan bahwa setiap keluhan dan masukan dari masyarakat akan didengar dan ditindaklanjuti dengan serius.

Kategori :