Super app ini kan pekerjaan besar, jadi kita fokus ke situ dulu. Itu (super app) saja buat kami mungkin sudah dua tahun kami kerjakan. Jadi kami mau pastikan (super app) meluncur dengan baik dulu,” kata Saut.
Pengembangan paylater sendiri akan menjadi salah satu inovasi strategis BSI untuk menarik nasabah baru, terutama dari kalangan milenial dan generasi Z yang memiliki preferensi terhadap layanan keuangan yang cepat dan fleksibel.
Namun, BSI juga berhati-hati agar produk paylater ini tidak menimbulkan risiko kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di kemudian hari.
“Mungkin ini (paylater) akan menjadi salah satu hal untuk menarik nasabah baru. Tapi balik lagi, kami betul-betul sedang assess dulu dengan hati-hati, jangan sampai nanti ini hurting to business. Karena dengan kondisi saat ini pun, dengan proposisi yang ada saat ini pun, Alhamdulillah nasabah kami kan tumbuh terus,” tambah Saut.
BSI melihat digitalisasi sebagai salah satu kunci utama untuk meningkatkan kinerja dan daya saing di tengah persaingan industri perbankan yang semakin ketat.
Super app yang akan diluncurkan ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan BSI di masa mendatang, baik dari segi jumlah nasabah maupun volume transaksi.
Data menunjukkan bahwa hingga Juni 2024, sebanyak 97,9 persen nasabah BSI sudah menggunakan layanan digital untuk melakukan transaksi keuangan.
Hal ini menunjukkan tingginya adopsi digital di kalangan nasabah BSI, yang tentunya menjadi modal penting bagi BSI untuk mengembangkan super app ini.
Selain itu, jumlah pengguna BSI Mobile per Juni 2024 tercatat mencapai 7,12 juta nasabah, meningkat 33,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan ini menandakan bahwa semakin banyak nasabah yang mulai beralih ke layanan digital, meninggalkan transaksi konvensional di kantor cabang.
Namun demikian, masih ada sekitar 2,1 persen nasabah yang memilih bertransaksi secara langsung di kantor cabang.
BSI berupaya untuk tetap memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah tersebut, meskipun fokus utama kini lebih mengarah pada pengembangan layanan digital.
Dalam hal pembukaan rekening, 94,4 persen calon nasabah BSI kini memilih untuk membuka rekening secara daring melalui BSI Mobile.
Ini menegaskan bahwa layanan perbankan digital sudah menjadi kebutuhan bagi mayoritas nasabah BSI, dan peluncuran super app diharapkan akan semakin memperkuat tren ini.
Hery Gunardi, Direktur Utama BSI, menyampaikan optimismenya terhadap masa depan BSI dengan adanya super app ini.
Menurutnya, pengembangan teknologi digital yang berkelanjutan akan memungkinkan BSI untuk terus tumbuh dan memperluas pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia.