PRABUMULIH, KORANPALPOS.COM – Masyarakat Kota Prabumulih digemparkan dengan kabar dugaan penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang diduga tercampur air di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Dugaan ini mencuat setelah sejumlah warga mengalami kerusakan pada kendaraan mereka sesaat setelah mengisi BBM di SPBU 24.3111.25 atau lebih dikenal dengan SPBU Patih Galung.
Menyikapi laporan tersebut, jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Prabumulih di bawah pimpinan Kasat Reskrim AKP Herli Setiawan SH MH, bergerak cepat untuk mengusut kasus ini.
Tim Satreskrim Polres Prabumulih dipimpin langsung Kasat Reskrim, AKP Herli Setiawan langsung mendatangi lokasi kejadian di SPBU Patih Galung.
BACA JUGA:Operasi Besar di Muba : 72 Sumur Ilegal di Desa Sri Gunung Kecamatan Sungai Lilin Ditutup Total !
BACA JUGA: SPBU Patih Galung Diduga Jual Pertalite Bercampur Air : Polres Prabumulih Periksa 16 Saksi !
Personel Polres Prabumulih tersebut langsung memasang garis polisi (police line) di sekitar Nozle pompa BBM yang diduga tercemar.
Selain itu, petugas juga mengamankan sampel Pertalite yang diduga bercampur air dari tangki kendaraan milik warga.
Kasat Reskrim Polres Prabumulih, AKP Herli Setiawan SH MH, ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa pihaknya telah menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan terkait dugaan penjualan BBM tercampur air di SPBU tersebut.
"Kami sudah turun ke TKP (tempat kejadian perkara)," ungkap Herli Setiawan.
BACA JUGA:Kondisi Terkini Korban Jembatan P6 Lalan yang Ambruk: 3 MD dan 1 Selamat!
BACA JUGA:JPU Kejari OKI Tuntut Hajidin 8 Tahun, Kuasa Hukum Akan Lakukan Pledoi
Herli Setiawan juga menambahkan bahwa di lokasi kejadian, tim penyelidik telah melakukan pengecekan pada tangki penampungan minyak di SPBU serta mengambil sampel BBM dari tangki motor warga yang mengalami kerusakan setelah mengisi BBM di SPBU tersebut.
Selanjutnya kata kasat reskrim, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 16 orang. Mereka yang diperiksa terdiri dari warga yang motornya mogok serta sejumlah pegawai SPBU yang bertugas saat kejadian.
"Kami sudah memeriksa 16 orang, baik itu warga yang kendaraannya mogok setelah mengisi BBM maupun pegawai SPBU yang bekerja pada hari itu," ujar AKP Herli Setiawan.