Pada periode Kuartal II 2024, jumlah angkutan kargo yang diangkut oleh Garuda Indonesia Group tumbuh sebesar 37,80 persen secara year-on-year (yoy), mencapai 53.326 ton kargo.
Peningkatan ini didukung oleh pertumbuhan komoditas general cargo, terutama dalam trafik kargo internasional yang tumbuh hingga 54,01 persen.
Irfan menambahkan bahwa pertumbuhan ini merupakan hasil dari berbagai inisiatif yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan layanan kargo, baik dari segi kapasitas maupun efisiensi operasional.
BACA JUGA:Promo Terbaru OVO untuk Bulan Agustus 2024: Diskon Menarik dan Penawaran Eksklusif!
“Pencapaian periode Kuartal II 2024 merepresentasikan penguatan kinerja Garuda Indonesia di tengah momentum akselerasi fase pemulihan kinerja perusahaan,” jelasnya.
Dalam laporan tersebut, Irfan juga menjelaskan kontribusi masing-masing entitas dalam grup Garuda Indonesia.
Garuda Indonesia sebagai mainbrand mencatatkan peningkatan jumlah penumpang sebesar 56,70 persen menjadi 2,85 juta penumpang pada Kuartal II 2024, dibandingkan dengan 1,82 juta penumpang pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, Citilink, sebagai anak perusahaan, juga menunjukkan kinerja yang positif dengan pertumbuhan jumlah penumpang sebesar 20,44 persen secara yoy, mencapai 3,26 juta penumpang.
Adapun untuk angkutan kargo, Garuda Indonesia (mainbrand) mencatatkan pengangkutan sebesar 32.536 ton, sedangkan Citilink mengangkut 20.790 ton kargo.
Data ini menunjukkan bahwa kedua entitas dalam grup Garuda Indonesia berkontribusi signifikan dalam mendukung pertumbuhan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Garuda Indonesia terus melakukan optimalisasi kapasitas alat produksi seiring dengan meningkatnya permintaan.
Salah satu indikator keberhasilan strategi ini adalah peningkatan tingkat utilisasi armada Garuda Indonesia Group.
Pada periode Kuartal II 2024, tingkat utilisasi armada tercatat meningkat sebesar 17 menit dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023, dari 8 jam 2 menit menjadi 8 jam 19 menit.
Selain itu, jika dibandingkan dengan periode kuartal sebelumnya, tingkat utilisasi pesawat juga mengalami peningkatan sebesar 5 persen atau 24 menit, dari 7 jam 55 menit pada kuartal sebelumnya.
Peningkatan ini mencerminkan efektivitas strategi perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan armada untuk meningkatkan efisiensi operasional.