Desa Emas di Muratara Sumatera Selatan : Potensi Emas yang Luar Biasa dan Tantangan Penambangan Liar !

Senin 12 Aug 2024 - 11:48 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Robiansyah

Penambangan emas dilakukan secara tradisional dan menjadi salah satu sumber pendapatan bagi sebagian warga.

Meskipun metode yang digunakan masih sederhana, kegiatan ini memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian warga.

Namun, aktivitas penambangan tradisional ini juga membawa tantangan tersendiri.

Selain risiko keselamatan bagi para penambang, dampak lingkungan dari penambangan juga menjadi perhatian, terutama terkait dengan kerusakan lahan dan potensi pencemaran air.

Meskipun demikian, penambangan emas tetap menjadi bagian penting dari kehidupan di desa ini, melengkapi kegiatan pertanian dan perkebunan yang sudah berlangsung sejak lama.

Kehidupan di desa ini menggambarkan ketergantungan yang kuat pada alam, di mana masyarakat hidup dari hasil bumi dan sumber daya alam yang ada di sekitar mereka.

Tradisi dan kearifan lokal tetap dijaga dalam keseharian, membentuk identitas dan kebersamaan yang kuat di antara penduduk desa.

Tambang emas ini telah lama menjadi daya tarik bagi banyak pihak, baik dari perusahaan besar maupun penambang ilegal.

Tambang emas di Muratara, khususnya yang dikelola oleh PT Dwinad Nusa Sejahtera (DNS), memiliki izin produksi seluas 1.000 hektar.

PT DNS telah melakukan kegiatan eksplorasi sejak tahun 2007 di sekitar kawasan bekas penambangan emas PT Barisan Tropical Mining (BTM).

Potensi emas di wilayah ini memang sangat besar, sehingga menarik perhatian berbagai pihak yang ingin memanfaatkan sumber daya ini.

Namun, potensi besar ini juga menjadi sumber masalah, terutama terkait dengan penambangan ilegal yang sering kali terjadi.

Penambangan ilegal di Muratara menjadi masalah serius yang mengancam kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Para penambang ilegal ini biasanya tidak memperhatikan aspek lingkungan, sehingga menyebabkan kerusakan yang cukup parah di beberapa wilayah.

Selain itu, penambangan ilegal juga sering kali menimbulkan konflik antara masyarakat lokal, perusahaan tambang yang legal, dan pemerintah.

Penambangan ilegal di Muratara memiliki dampak yang sangat merugikan, baik dari segi lingkungan, sosial, maupun ekonomi.

Kategori :