Investasi dalam infrastruktur ekonomi seperti pasar, pusat perbelanjaan, dan zona industri telah memperkuat daya beli masyarakat.
Proyek-proyek seperti pembangunan pusat bisnis dan revitalisasi pasar tradisional mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan pengeluaran riil per kapita.
Selain itu, pemerintah kota Palembang menjalankan berbagai program pemberdayaan ekonomi, termasuk pelatihan keterampilan, dukungan untuk usaha kecil dan menengah (UKM), serta inisiatif untuk menarik investasi luar negeri.
Program-program ini membantu meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi ketimpangan ekonomi, yang berkontribusi pada IPM yang lebih tinggi.
Perbandingan dengan Kota-Kota Lain di Sumatera Selatan :
1. Prabumulih
Prabumulih, dengan IPM 76,46, menempati peringkat kedua setelah Palembang.
Kota ini berhasil meningkatkan kualitas hidup warganya melalui berbagai program pembangunan, termasuk peningkatan akses pendidikan dan kesehatan.
Meskipun IPM-nya sedikit lebih rendah dari Palembang, Prabumulih menunjukkan kemajuan signifikan dalam bidang-bidang ini.
2. Lubuklinggau
Lubuklinggau, yang memiliki IPM 76,19, berada di peringkat ketiga. Kota ini juga mengalami peningkatan dalam akses pendidikan dan layanan kesehatan.
Namun, masih ada tantangan dalam meningkatkan standar hidup dan daya beli masyarakat dibandingkan dengan Palembang dan Prabumulih.
3. Ogan Komering Ulu (OKU)
OKU, dengan IPM 71,01, menempati peringkat keempat.
Peningkatan dalam pendidikan dan kesehatan menjadi fokus utama di wilayah ini, namun OKU menghadapi tantangan yang lebih besar dalam hal pengembangan ekonomi dan peningkatan daya beli masyarakat.
4. Pagar Alam