Saksi mata Herlina, yang hendak mengantar anaknya ke sekolah, melihat api membesar di ruang tamu dan berusaha menyelamatkan Esen, balita yang juga berada di dalam rumah.
Herlina berteriak meminta penghuni rumah keluar dan berusaha mengevakuasi Esen dari kebakaran tersebut.
Kebakaran berhasil dipadamkan setelah tiga unit mobil Pemadam Kebakaran (PBK) dari PT Bukit Asam dan Tim PKB/Rescue Bukit Asam tiba di lokasi kejadian.
BACA JUGA:Juru Parkir di Lubuklinggau Dihabisi Iwan Ulo : Pelaku Teman Sendiri, Ternyata Ini Motifnya !
BACA JUGA:Dilaporkan ke Propam Polda, Kapolres OKU Timur : Wah Saya Baru Tahu !
Setelah proses pemadaman, dilakukan pendinginan oleh tim Rescue Bukit Asam dan evakuasi jenazah Juan Man Serah oleh Tim Inafis Polres Muara Enim yang dipimpin oleh Aiptu Ucin Kelana.
"Plafon rumah korban terbuat dari papan, yang memicu api menyebar dengan cepat," jelas AKP RTM Situmorang.
"Juan Man Serah, yang mengalami cacat mental sejak lahir, tidak bisa menyelamatkan diri dari kobaran api."
Menurut penjelasan dari ibu korban, kebakaran diduga disebabkan oleh konsleting listrik di ruang korban yang menyambar kasur.
Untuk mencegah kejadian serupa, Polres Muara Enim mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap potensi konsleting listrik, terutama mengingat musim kemarau yang dapat meningkatkan risiko kebakaran.
Dengan kejadian ini, masyarakat Karang Asam dan pihak berwenang diharapkan lebih waspada dan menjaga keselamatan dengan memastikan peralatan listrik dalam kondisi baik dan tidak menimbulkan risiko kebakaran.***