Ilham Djaya menyebutkan untuk menjalankan program bantuan hukum gratis pada 2024 ini, pihaknya memiliki anggaran sebesar Rp1,02 miliar untuk bantuan hukum litigasi, dan Rp192 juta untuk penerima bantuan hukum non-litigasi.
Hingga Juli 2024 ini telah terealisasi sebesar 75,83 persen atau sebesar Rp922 juta.
Hingga saat ini Kemenkumham Sumsel telah menyalurkan bantuan hukum gratis kepada 336 warga masyarakat tidak mampu dengan rincian 302 orang untuk perkara litigasi, serta 34 perkara non-litigasi.
Bantuan hukum litigasi misalnya penyelesaian kasus melalui pengadilan, baik pidana maupun perdata. Sedangkan non-litigasi meliputi penyuluhan hukum, penelitian hukum, pemberdayaan masyarakat, konsultasi hukum, mediasi, negosiasi, pendampingan di luar pengadilan dan sebagainya.
BACA JUGA:Industri Penyumbang Terbesar Ekspor Sumsel
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Evaluasi Kinerja Lima BUMD
Adapun lembaga/organisasi bantuan hukum yang telah bekerja sama dengan Kemenkumham Sumsel antara lain YLBH Sejahtera Palembang Sriwijaya, YLBHI LBH, POS Bantuan Hukum Advokat Indonesia Palembang, LBH Sumsel, LBH Lahat, Polis Abdi STIHPADA, LKBH Musi Banyuasin.
Kemudian YLBH Apik Sumsel, YLBH IKADIN Sumsel, PBH PERADI Palembang, LBH Serasan Muara Enim, LBH Geradin Baturaja, LBH Sumsel Cabang Pagaralam, kata Kakanwil Ilham.
Sementara menurut penerima bantuan hukum inisial A kasus perdata perceraian pada saat persidangan didampingi oleh LBH Posbakumadin Palembang, dia merasa puas didampingi pihak kuasa hukum, proses pada saat persidangan tidak berbelit-belit dan prosesnya cepat.
Hal senada juga diungkapkan penerima bantuan hukum MF, kasus 170 ayat 2 Pengeroyokan, dia merasa sangat terbantu dengan pemberian bantuan kuasa hukum gratis ini.
"Terima kasih lah pak sudah didampingi selama persidangan, gratis ini tanpa keluar uang sepeser pun, alhamdulillah sampai vonis keluar, kalau bayar kuasa hukum sendiri kami tak mampu," ujar MF penerima bantuan hukum gratis itu.(ant)