Progres Proyek Raksasa Tol Laut di Indonesia : Begini Penjelasan Menteri Perhubungan !

Jumat 02 Aug 2024 - 07:22 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Robiansyah

"Kalau sekarang kita ada 39 rute (tol laut), dengan titik yang banyak sekali dan itu meningkat dari awal Pak Jokowi sampai sekarang," kata Budi.

Menhub juga menekankan perlunya peningkatan armada kapal untuk memperkecil jarak antar kapal dan meningkatkan frekuensi perjalanan.

"Karena kalau kita bicara tentang tol laut maka ekspektasi untuk ditingkatkan, (karena) jarak satu kapal dengan kapal yang lain itu tinggi sekali. Jadi, tidak akan berkurang, mungkin tambah. Jadi harapannya bisa menambah frekuensi," ujarnya.

BACA JUGA:Sekayu Kota Terbersih di Sumatera Selatan 2024 : Sukses Meraih Piala Adipura 14 Kali !

BACA JUGA:8 Kota Terkotor di Indonesia Versi KLHK : Juaranya Kota Paling Terkenal di Pulau Sumatera !

Salah satu fokus utama dari pengembangan program tol laut ke depan adalah efisiensi angkutan baik untuk logistik maupun penumpang.

Menhub Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa pihaknya berupaya mengurangi waktu tempuh dan biaya operasional.

"Kita masih ada yang dua minggu, ada yang 10 hari, itu kita upayakan di-efisien-kan agar secara uang tidak menambah banyak, tetapi dengan efisiensi jumlah barang yang dibawa dan efisiensi hal-hal yang lain, membuat delivery dari pada barang-barang itu dan penumpang lebih baik," jelasnya.

Efisiensi ini diharapkan dapat menekan biaya operasional dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat, terutama di wilayah-wilayah terpencil yang selama ini kurang terjangkau oleh transportasi.

Menhub juga menyebutkan bahwa anggaran untuk program tol laut di tahun 2025 telah dimasukkan dalam rancangan anggaran, meskipun nominalnya belum diumumkan.

Menurut Budi, investasi untuk pengembangan tol laut akan diatur melalui Kementerian BUMN dan Komisi VI DPR RI.

"Investasinya dari PMN nanti, untuk Pelni karena ini merupakan korporasi domain dari BUMN dan Komisi VI, jadi dari situ investasinya," ujar Menhub.

Kementerian Perhubungan setiap tahun memberikan subsidi perintis sebesar Rp4 triliun untuk mendukung operasional tol laut, terutama untuk wilayah timur Indonesia.

"Sebanyak 90 persen dari tol laut dan perintis diarahkan untuk Indonesia bagian timur, termasuk ke Ambon," tambah Budi Karya.

Program tol laut telah memberikan dampak signifikan bagi masyarakat, terutama di wilayah Indonesia timur yang selama ini mengalami kesulitan dalam distribusi barang.

Dengan adanya tol laut, biaya logistik dapat ditekan dan akses terhadap barang-barang kebutuhan sehari-hari menjadi lebih mudah dan terjangkau.

Kategori :