"Sehingga, berdampak pada sejumlah daerah yang menjadi wilayah konvergensi tersebut, seperti di Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah hingga Utara, serta pesisir Maluku Utara dan Papua yang berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik," ujarnya.
Sirkulasi siklonik ini dapat menciptakan kondisi yang mendukung pembentukan awan hujan, sehingga meningkatkan potensi hujan di daerah-daerah yang terpengaruh.
Hal ini menunjukkan bagaimana kondisi cuaca di Indonesia sering kali dipengaruhi oleh fenomena cuaca global dan regional.
Prakiraan cuaca yang cerah berawan ini membawa kabar baik bagi masyarakat yang berencana melakukan berbagai aktivitas di luar ruangan.
Namun, perlu diingat bahwa kondisi cuaca dapat berubah sewaktu-waktu, sehingga penting untuk selalu memantau informasi terbaru dari BMKG.
Bagi sektor pertanian, prakiraan cuaca ini bisa menjadi panduan dalam merencanakan kegiatan tanam dan panen.
Sementara bagi sektor pariwisata, cuaca cerah berawan di berbagai destinasi wisata bisa meningkatkan kunjungan wisatawan, yang pada gilirannya bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.
Namun, bagi wilayah yang diprakirakan mengalami hujan, terutama dengan intensitas sedang hingga lebat, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir dan tanah longsor.
BMKG juga mengingatkan agar masyarakat tidak lengah dan tetap mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan perubahan cuaca yang dapat terjadi.***