Legenda Dempu Awang
Konon, Dempu Awang adalah seorang anak yatim yang hidup berdua dengan ibunya di Desa Balai.
Saat beranjak besar, ia merantau untuk mencari peruntungan ke negeri seberang. Ia berjanji kelak bila sudah sukses, ia akan menjemput ibunya.
BACA JUGA:10 Bangunan Tertua yang Masih Kokoh di Indonesia : Jejak Sejarah yang Menyimpan Cerita Unik !
BACA JUGA:Mengenal 6 Suku Besar di Sumatera Selatan, Nomor 2 Berwajah Kearab-araban !
Berkat kegigihannya bekerja, Dempu Awang berhasil menjadi pengusaha kaya dan menikahi putri seorang saudagar yang memiliki banyak kapal.
Suatu kali, Dempu Awang bersama istrinya berlayar ke kampung halamannya untuk menemui sang ibu.
Mendengar dari orang-orang sekampung tentang kehadiran putranya, ibundanya pun buru-buru datang menghampiri kapal mewah Dempu Awang.
Namun, niat awal Dempu Awang menemui ibunya mendadak sirna begitu ia melihat perempuan itu tampil lusuh dengan pakaian ala kadarnya.
Ia menyangkal bahwa perempuan itu adalah ibunya.
Sang istri sudah berusaha mengingatkan dan meminta suaminya mengakui apa pun kondisi ibunya, tetapi Dempu Awang tetap menyangkal.
Karena sakit hati, ibunya mengutuk Dempu Awang menjadi batu.
Kini, batu yang dipercaya sebagai kapal terbalik Dempu Awang masih bisa dilihat di Kampung Balai, menjadi saksi bisu dari legenda yang menginspirasi banyak orang tentang pentingnya berbakti kepada orang tua.
Legenda Batu Kutil
Pada zaman dahulu, di suatu perkampungan di daerah Muntok, penduduknya terserang penyakit sejenis cacar secara massal.
Kala itu, ada seorang ibu dan anak kecilnya yang juga mengalami wabah penyakit yang sama.