PALEMBANG, KORANPALPOS.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, Sumatera Selatan menyalurkan makanan tambahan berupa susu dan puluhan paket sembako bagi anak balita dan ibu hamil untuk mencegah stunting di kota itu.
"Kami menyalurkan makanan tambahan ini untuk mencegah dan menangani stunting di 18 kecamatan Kota Palembang," kata Pj Ketua PKK Palembang Irmawati Habie Damenta di Palembang, Senin (8/7)..
Menurutnya saat ini data jumlah stunting di Kota Palembang masih belum bisa dikelompokkan di wilayah mana yang terbanyak, karena untuk stunting di tiap wilayah memiliki jumlah yang berbeda.
Upaya sosialisasi juga akan terus dilakukan pihaknya agar warga dapat menerima pemahaman bagaimana mencegah stunting bahkan sejak masa kehamilan.
BACA JUGA:Gelar Pengabdian Masyarakat Melalui Kegiatan Keagamaan
BACA JUGA:BPJS Kesehatan Palembang Targetkan UHC 100 Persen
Sementara Camat Gandus Jufriansyah mengatakan dalam menangani kasus stunting di wilayahnya, pihaknya melakukan program jemput bola. "Apabila kami mendapatkan laporan adanya warga yang membutuhkan penanganan stunting, kami lakukan jemput bola dalam menyalurkan bantuan, bahkan kami mengantarkan apabila dibutuhkan perawatan," katanya.
Ia menambahkan pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi kepada warga khususnya ibu hamil, untuk mencegah stunting apabila anaknya sudah melahirkan.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan memperbanyak ibu dan bapak asuh untuk menangani dan mewujudkan zero stunting daerah itu.
Ia menegaskan program penanganan stunting terus digencarkan, Pemkot juga rutin dan berkelanjutan dalam memberikan bantuan baik sembako maupun vitamin dan makanan bergizi.
Ia meyakini semua upaya yang dilakukan pemkot dapat mewujudkan zero stunting daerah Kota Palembang.
BACA JUGA:Gelar Bimtek Strategi Nasional UU Bisnis dan HAM
BACA JUGA:Wujudkan Keindahan Daerah Melalui ‘Sahabat Kota’
Sebelumnya, berdasarkan data dari BKKBN RI jumlah balita stunting di Kota Palembang hanya 414 balita.
"Ya berdasarkan data dari BKKBN jumlah angka stunting di Palembang hanya 414 balita," tutupnya. (ant)