Tahap pertama dari proyek ini, yang memiliki kapasitas 86 MW, direncanakan untuk mencapai Commercial Operation Date (COD) pada pertengahan tahun 2020.
Tahap kedua, dengan kapasitas 134 MW, ditargetkan akan mencapai COD pada tahun 2025.
Setelah beroperasi penuh, PLTP Rantau Dedap diharapkan mampu melistriki lebih dari 130 ribu rumah tangga.
Selain memberikan manfaat dari segi pasokan listrik, proyek ini juga memberikan kontribusi signifikan pada penciptaan lapangan kerja, dengan 1.200 lapangan kerja baru selama tahap konstruksi.
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), telah memberikan persetujuan kepada PT. Supreme Energy Rantau Dedap (PT. SERD) untuk memasuki tahap eksploitasi.
Persetujuan ini diberikan berdasarkan surat Menteri ESDM Nomor 2224/31/MEM.E/2018 tanggal 9 Maret 2018, dengan pertimbangan bahwa PT. SERD telah menyelesaikan kegiatan eksplorasi selama periode 2010-2018.
Kegiatan eksplorasi tersebut meliputi survei geosains, pembangunan infrastruktur, pengeboran enam sumur eksplorasi, uji sumur, dan penyusunan dokumen studi kelayakan.
PT. SERD selaku pemegang izin panas bumi berhasil mencapai financial close pada tanggal 23 Maret 2018 dengan beberapa lembaga keuangan internasional.
Lembaga-lembaga tersebut meliputi Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Asian Development Bank (ADB), Nippon Export and Investment Insurance (NEXI), serta beberapa bank komersial internasional seperti Mizuho Bank, Ltd., Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation.
Total pendanaan yang diperoleh untuk pengembangan Unit 1 adalah sebesar USD 540 juta.
Total biaya yang dibutuhkan untuk proyek PLTP Rantau Dedap diperkirakan sekitar USD 700 juta. PT. SERD juga telah mendapatkan penyesuaian harga melalui amandemen perjanjian pembelian tenaga listrik (Power Purchase Agreement/PPA) dengan PT. PLN (Persero) pada tanggal 6 November 2017.
Harga yang semula 8,86 cent USD/kWh dinaikkan menjadi 11,76 cent USD/kWh, memungkinkan proyek ini untuk lebih layak secara finansial.
Kegiatan eksploitasi di proyek geothermal Rantau Dedap meliputi pengeboran 16 sumur panas bumi dan pembangunan PLTP Rantau Dedap Tahap I dengan kapasitas 86 MW.
Kegiatan pengeboran ini dilakukan oleh konsorsium PT. Rekayasa Industri dan Fuji Electric Co.
Pengeboran sumur RD-I3 merupakan sumur pertama dari 16 sumur bor eksploitasi yang terdiri dari 14 sumur produksi dan dua sumur injeksi.
Setiap sumur diharapkan memiliki kapasitas rata-rata sebesar 7,8 MW.