Astaga ! Ibu Tega Bunuh Anak Kandung yang Masih Balita dengan Cara Diracun

Reporter: Romi RIvano |

Editor: Zen Bae |

Sabtu , 24 Feb 2024 - 16:21

Kapolres Tulungagung, AKBP Teuku Arsya Khadafi memimpin gelar perkara ibu bunuh anak di Mapolres Tulungagung-FOTO : ANTARA-

BORGOL - Aparat kepolisian di Satuan Reserse dan Kriminalisasi Polres Tulungagung, Jawa Timur, telah menahan seorang ibu muda yang diduga tega membunuh anaknya sendiri yang masih balita dengan menggunakan racun.

Peristiwa tragis ini menjadi sorotan publik setelah tersangka, yang diidentifikasi dengan inisial YM, menjalani gelar perkara di Satreskrim Polres Tulungagung.

Dalam gelar perkara tersebut, YM didakwa sebagai tersangka atas kematian anak balitanya, yang berusia 5 tahun dan dikenal dengan inisial SC, yang ditemukan meninggal di tempat tidurnya pada 31 Januari 2024.

Kapolres Tulungagung, AKBP Teuku Arsya Khadafi, mengungkapkan bahwa penyelidikan menyimpulkan kematian SC tidak wajar, yang kemudian mengarah pada penetapan status tersangka untuk YM.

Pada awalnya, YM mencoba untuk mengaburkan penyebab kematian anaknya dengan menyatakan ketidaktahuannya.

Namun, melalui penyelidikan yang cermat, polisi menemukan bahwa terdapat konflik antara YM dan suaminya, yang diduga menjadi pemicu aksi nekat tersebut.

Ancaman perceraian dari suaminya dan rencana untuk membawa anak mereka menjadi alasan tersangka untuk mengambil tindakan ekstrem tersebut.

Menurut Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Tulungagung, Ipda Fatahillah, pemeriksaan terhadap tersangka dan korban menunjukkan adanya racun dalam tubuh korban.

Bahkan, dalam pemeriksaan oleh dokter ahli, ditemukan bahwa racun yang digunakan tidak seharusnya ada dalam tubuh manusia.

astaga ! ibu tega bunuh anak kandung yang masih balita dengan cara diracun                            borgol - aparat kepolisian di satuan reserse dan kriminalisasi polres tulungagung, jawa timur, telah menahan seorang ibu muda yang diduga tega membunuh anaknya sendiri yang masih balita dengan menggunakan racun.
peristiwa tragis ini menjadi sorotan publik setelah tersangka, yang diidentifikasi dengan inisial ym, menjalani gelar perkara di satreskrim polres tulungagung.
dalam gelar perkara tersebut, ym didakwa sebagai tersangka atas kematian anak balitanya, yang berusia 5 tahun dan dikenal dengan inisial sc, yang ditemukan meninggal di tempat tidurnya pada 31 januari 2024.
baca juga:kapolda ungkap motif lain dari kasus dilaporkannya 2 oknum perwira polres banyuasin 
baca juga:polda sumsel musnahkan 108,9 kg sabu dan 134.423 butir ineks 
kapolres tulungagung, akbp teuku arsya khadafi, mengungkapkan bahwa penyelidikan menyimpulkan kematian sc tidak wajar, yang kemudian mengarah pada penetapan status tersangka untuk ym.
pada awalnya, ym mencoba untuk mengaburkan penyebab kematian anaknya dengan menyatakan ketidaktahuannya.
namun, melalui penyelidikan yang cermat, polisi menemukan bahwa terdapat konflik antara ym dan suaminya, yang diduga menjadi pemicu aksi nekat tersebut.
baca juga:polisi sebut motif sales perumahan gandir dilatari judi online 
baca juga:jaksa tuntut hukuman mati pasutri di muba, ini kasus yang membelitnya !
ancaman perceraian dari suaminya dan rencana untuk membawa anak mereka menjadi alasan tersangka untuk mengambil tindakan ekstrem tersebut.
menurut kanit perlindungan perempuan dan anak satreskrim polres tulungagung, ipda fatahillah, pemeriksaan terhadap tersangka dan korban menunjukkan adanya racun dalam tubuh korban.
bahkan, dalam pemeriksaan oleh dokter ahli, ditemukan bahwa racun yang digunakan tidak seharusnya ada dalam tubuh manusia.
baca juga:tak kuat ditinggal istri, warga lingga tempuh jalan pintas 
baca juga:tidak kuat nanjak, mobil pikap masuk jurang, 1 pedagang tewas
kejadian tragis ini terungkap setelah nenek korban menemukan sc meninggal dunia di tempat tidurnya pada dini hari, sementara ibunya, ym, dalam kondisi kritis dan dirawat di rumah sakit.
korban biasanya tinggal bersama neneknya karena kedua orang tuanya bekerja di pasar.
pada malam kejadian, ibu korban mengeluh sakit dan dibawa ke rumah sakit, sehingga korban dititipkan pada neneknya. namun, yang terjadi adalah aksi memilukan yang mengakhiri nyawa seorang balita yang masih begitu muda.
dalam proses hukum selanjutnya, ym akan menghadapi konsekuensi dari perbuatannya.
meskipun demikian, kejiwaannya telah dinilai mampu untuk menghadapi proses hukum tersebut.
kejadian ini menjadi cermin betapa pentingnya mendeteksi dan menangani konflik rumah tangga dengan bijaksana, serta pentingnya dukungan sosial dan psikologis bagi individu yang mengalami kesulitan emosional atau psikologis.
diharapkan, tragedi serupa dapat dihindari di masa mendatang, dan masyarakat diingatkan akan pentingnya keselamatan dan kesejahteraan anak-anak sebagai prioritas utama. (ant)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Palembang Pos 25 Februari 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan