Bahlil Evaluasi Kekalahan Pilkada 2024 : Golkar Siapkan Strategi Baru !
Ketua DPP Golkar, Bahlil Lahadalia di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Selasa (31/12/2024)-Foto: Antara-
KORANPALPOS.COM – Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menyatakan pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja partai setelah beberapa kader yang diusung mengalami kekalahan dalam Pilkada 2024.
Evaluasi ini diharapkan menjadi langkah awal bagi Golkar untuk menyusun strategi yang lebih matang di masa mendatang.
"Kekalahan ini bukan akhir dari segalanya. Ini adalah bagian dari proses politik yang harus kita pelajari dengan baik. Ke depan, kami akan memperbaiki strategi agar lebih efektif dan relevan," ujar Bahlil dalam kegiatan refleksi kinerja Partai Golkar yang digelar di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (31/12/2024).
BACA JUGA:Giri Ramanda Kiemas Resmi Raih Gelar Doktor Administrasi Publik
BACA JUGA:PDIP Ingatkan MKD : Bukan untuk Kekang Anggota DPR Bicara !
Golkar mencatat kekalahan di beberapa daerah strategis seperti DKI Jakarta, Maluku Utara, dan Banten. Namun, di sisi lain, partai berlambang pohon beringin itu juga meraih kemenangan di daerah-daerah yang sebelumnya diperkirakan sulit dimenangkan.
"Kemenangan dan kekalahan adalah hal biasa dalam politik. Sebagai partai besar dengan pengalaman panjang, Golkar harus siap menerima dinamika ini dengan kepala tegak. Kita fokus untuk terus maju," jelas Bahlil.
Salah satu kekalahan yang menjadi sorotan adalah di DKI Jakarta, di mana pasangan Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO) yang diusung Golkar kalah dari pasangan Pramono Anung dan Rano Karno (Pram-Doel).
BACA JUGA:Presiden Peringatkan Mark Up Anggaran Harus Diberantas
BACA JUGA:DPR Minta Kemendagri Larang Kepala Daerah Angkat Timses Jadi Honorer
Pram-Doel unggul dengan perolehan 2.183.239 suara, sementara RIDO hanya mampu meraih 1.718.160 suara. Pasangan lain, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, berada di posisi ketiga dengan 459.230 suara.
Hasil ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jawa Barat, memiliki rekam jejak dan popularitas yang kuat.
Namun, faktor-faktor seperti strategi kampanye, isu lokal, dan dukungan pemilih tampaknya menjadi tantangan bagi pasangan yang diusung Golkar tersebut.
BACA JUGA:Prabowo Panggil Sejumlah Menteri : Ratas Ketahanan Pangan !