KAI Divre III Waspada Cuaca Ekstrim, Jaga 31 Titik Daerah Rawan
KAI Divre III-Foto : Dokumen Palpos-
KORANPALPOS.COM - Kondisi cuaca ekstrem dengan intensitas panas cukup terik dan kemudian diguyur hujan lebat yang diperkirakan berlangsung hingga akhir bulan ini, membuat PT Kereta Api Indonesia Divre III Palembang meningkatkan kewaspadaan terutama dilakukan di 31 titik rawan bencana.
Manager Humas PTKAI Divre III Palembang Aida Suryanti menjelaskan untuk saat ini, kereta api di wilayah Divre III masih beroperasi seperti biasa, baik itu relasi Kertapati- Lubuklinggau (PP) maupun relasi Kertapati- Tanjung Karang (PP).
Potensi bencana di daerah rawan itu tidak hanya berupa banjir, namun juga pergerakan dan kontur tanah yang dapat menyebabkan longsor maupun amblas di sepanjang jalur kereta api di wilayah Divre III Palembang.
Lebih lanjut Aida menjelaskan dari hasil pemetaan ada beberapa jalur yang masuk dalam daerah rawan longsor maupun amblas.
BACA JUGA:PT KAI Optimistis Bukukan 987 Ribu Penumpang Selama 2024
BACA JUGA:PT KAI Tutup 17 Perlintasan Sebidang pada 2024
Lokasi rawan amblas diantaranya petak jalur Prabumulih baru - Penimur, Niru - Blimbing Pendopo - Gunung Megang.
Kemudian Muara Enim, Banjarsari - Sukacinta ( Lahat) ,Bungamas-Saungnaga-Tebing Tinggi (Empat Lawang). dan titik-titik daerah rawan lainnya.
"Daerah-daerah itu sudah kita petakan rawan longsor dan amblas, perlu diwaspadai saat musim hujan," ungkap Aida,
Sebagai antisipasi,pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah yang perlu dilakukan, seperti menanam rumput akar wangi (vetiver) yang sudah ditanam secara total seluas 10.858m2 di titik-titik rawan amblas dari Kertapati sampai Lubuklinggau.
BACA JUGA:KAI Catat Kenaikan Penumpang 5 Persen Selama Libur Maulid Nabi
BACA JUGA:KAI Palembang Lakukan Penyertifikatan Aset 807 Ha
Kemudian menyiapkan AMUS (alat material untuk siaga) yang berada di Kertapati, Simpang, Payakabung, Serdang, Glumbang, Lembak, Prabumulih, Prabumulih Baru, Penimur, Niru, Blimbing Pendopo, Gunung Megang, Ujanmas, Muara Gula, Muara Enim, Tanjung Enim Baru, Banjarsari, Sukacinta, Lahat, Sukarame, Saungnaga, Tebing Tinggi, Lubuklinggau, kemudian pemeriksaan rel secara rutin dengan cara manual berjalan kaki oleh petugas dari dan menuju setiap stasiun.
"Pemeriksaan secara kontinyu, petugas di lapangan serta disiapkan peralatan mekanik seperti excavator, MTT (tamping machine, suatu alat bantu dalam perawatan jalan rel) untuk mempercepat proses penanganan di lintas jalur apabila hal yang tidak diinginkan dampak dari kondisi cuaca, jelas Aida.