Sebuah Kemunduran Demokrasi : Wacana Pemilihan Presiden Dikembalikan ke MPR

Gedung MPR DPR RI di Senayan dan suasana debat para calon presiden dalam Pilpres 2024 kemarin-Foto : Disway-

"Tetapi yang jelas begini, syindrom yang terjadi dalam demokrasi belakangan di Indonesia ini mengingatkan kita pada thesis Samuel P Huntington mengenai arus balik demokrasi, sebuah proses yang secara prosedural demokratis tapi kecenderungannya mengarahke model tirani," jelas Haekal.

Lebih lanjut kata Haekal, ada dua problem mendasar yang agaknya cukup serius apa itu, pertama, hilangnya party id (identitas kepartaian warga) yang kencenderungan semakin hilang, ini bukti bahwa kerja partai dan menjalankan peran pendidikan politik warga itu tidak ada. 

"Kedua, semua partai itu memiliki ideologi sama, apa? Sama-sama pragmatis-opurtunis. Kalau kemudian skat ideologis partai dan peran  pendidikan warga oleh parpol semakin tidak berfungsi, maka usulan terkait wacana Presiden dipilih MPR itu layak dipertimbangkan," imbuhnya.

"Kenapa? Paling tidak mengembalikan historical memory bahwa tanggung jawab ideologis partai diruang majelis permusyawaratan rakyat sebagai lembaga tinggi diatas presiden, itu akan dilihat dan betul-betul disorot oleh publik," tukas Haekal. ***

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan