Kuliner Tradisional Lenggang Panggang : Cita Rasa Warisan Budaya

Dibungkus daun pisang dan dipanggang hingga harum, Lenggang Panggang menghadirkan cita rasa otentik yang tak terlupakan-Foto: Instagram @pempek888.tamken-

Hidangan ini awalnya disajikan pada acara-acara penting dan upacara adat, sebagai simbol penghormatan dan rasa syukur.

Bahan dasar ikan yang digunakan mencerminkan kekayaan hasil laut yang melimpah di Sumatera Selatan, serta keterampilan masyarakat setempat dalam mengolah ikan menjadi berbagai macam hidangan lezat.

Bahan utama untuk membuat Lenggang Panggang adalah ikan tenggiri yang telah digiling halus, telur bebek, santan, dan bumbu-bumbu khas Palembang seperti bawang putih, bawang merah, dan rempah-rempah lainnya.

Proses pembuatannya cukup sederhana, namun memerlukan ketelatenan dan keahlian khusus agar menghasilkan rasa yang sempurna.

Persiapan Bahan: Ikan tenggiri yang telah digiling dicampur dengan telur bebek dan santan, serta ditambahkan bumbu-bumbu yang telah dihaluskan.

Proses Memasak: Adonan ikan tersebut kemudian dibungkus dengan daun pisang yang telah diolesi sedikit minyak agar tidak lengket.

Setelah dibungkus rapi, lenggang tersebut dipanggang di atas bara api hingga matang.

Proses pemanggangan ini memberikan aroma khas yang menggugah selera.

Penyajian: Lenggang Panggang biasanya disajikan dengan saus cuko, saus asam manis yang terbuat dari gula merah, cabai, bawang putih, dan air asam.

Kombinasi ini menghasilkan cita rasa yang gurih, manis, dan sedikit pedas yang sangat khas.

Keunikan Lenggang Panggang terletak pada teknik memasaknya yang menggunakan daun pisang dan dipanggang di atas bara api.

Metode ini tidak hanya mempertahankan keaslian rasa ikan, tetapi juga memberikan aroma harum dari daun pisang yang terbakar.

Selain itu, penggunaan ikan tenggiri yang segar menjadikan tekstur Lenggang Panggang sangat lembut dan kenyal, berbeda dengan olahan ikan pada umumnya.

Hidangan ini juga istimewa karena merepresentasikan kearifan lokal dan kekayaan budaya kuliner Palembang.

Setiap gigitan Lenggang Panggang bukan hanya sekedar menikmati makanan, tetapi juga menghargai sejarah panjang dan tradisi yang diwariskan turun temurun.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan