Rupiah Melemah 76 Poin, Kamis 30 Mei 2024 : Rp16.236 per Dolar AS !

--

BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Merosot, Senin 20 Mei 2024 : Rp15.963 per Dolar AS !

Penguatan indeks dolar AS juga menjadi salah satu faktor yang menekan nilai tukar rupiah.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama dunia, mengalami peningkatan menjadi 105.

Kenaikan indeks dolar AS mencerminkan permintaan yang kuat terhadap mata uang tersebut, baik dari investor maupun pelaku pasar global.

BACA JUGA:Rupiah Melemah 60 Poin Terhadap Dolar AS, Jumat 17 Mei 2024 : Rp15.984 per Dolar AS

BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Naik di Tengah Surplus Neraca Perdagangan Domestik : Rp15.931 per Dolar AS !

Selain itu, pelaku pasar juga menantikan data inflasi Indeks Personal Consumption Expenditure (PCE) AS.

Data ini sangat penting karena menjadi salah satu acuan utama Federal Reserve dalam menentukan kebijakan moneternya.

Jika data inflasi PCE menunjukkan peningkatan yang signifikan, maka kemungkinan besar The Fed akan mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi lebih lama, yang pada gilirannya akan memperkuat dolar AS lebih lanjut.

"Tingkat keyakinan pasar terkait timing penurunan suku bunga AS sebesar 25 basis poin pada November 2024 terus menurun, karena ekspektasi inflasi AS menuju target 2 persen belum jelas arahnya," tambah Rully.

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS memiliki dampak yang luas bagi perekonomian Indonesia.

Salah satu dampaknya adalah peningkatan biaya impor, yang pada gilirannya dapat meningkatkan tekanan inflasi domestik.

Barang-barang impor menjadi lebih mahal ketika dibayar dengan dolar AS yang lebih kuat, sehingga harga barang-barang tersebut di pasar domestik ikut naik.

Selain itu, pelemahan rupiah juga berdampak pada sektor korporasi yang memiliki utang dalam mata uang dolar AS.

Biaya pembayaran utang dalam dolar AS akan meningkat ketika rupiah melemah, sehingga dapat membebani arus kas perusahaan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan