Kenali Ciri Fisik Orang Berisiko Kena Serangan Jantung
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RS Pondok Indah Bintaro dr. Teuku Istia Muda Perdan-Foto: Istimewa-
KESEHATAN, KORANPALPOS.COM – Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah lulusan Universitas Indonesia dr. Teuku Istia Muda Perdan, Sp.J.P, FIHA, membagikan sejumlah ciri fisik yang perlu diwaspadai seseorang yang berisiko terkena serangan jantung mendadak saat beraktivitas berat seperti olahraga.
Dani, panggilan sang dokter, saat diskusi secara daring yang diikuti dari Jakarta, Selasa, mengatakan tanda pertama yang perlu diwaspadai adalah jika seseorang sering pingsan secara mendadak dan berulang saat beraktivitas.
“Orang pingsan tiba-tiba nomor satu harus curiga itu kematian jantung mendadak sampai terbukti bukan. Jadi, (orang) harus waspada dengan sekitar,” kata Dani.
BACA JUGA:Mengenal Penyakit Parkinson : Gejala, Pengobatan dan Cara Menanganinya !
BACA JUGA:Benarkah Bawang Merah Dapat Meredakan Demam pada Anak? Ini Tips Bagi Ibu !
Gejala lain yang dirasakan pada orang yang menderita serangan jantung mendadak adalah saat beraktivitas mengalami nyeri dada yang tidak spesifik penyebabnya, sesak berlebih, cepat lelah dan irama jantung menjadi tidak teratur tanpa penjelasan.
Dalam keadaan normal, tubuh akan mengenali rasa tidak nyaman jika ada sesuatu yang tidak biasa terjadi sehingga orang harus lebih memerhatikan kondisi fisik sebelum melakukan aktivitas berat.
Selain itu, faktor risiko lainnya seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, kebiasaan merokok, dan konsumsi alkohol menjadi salah satu pemicu meningkatnya risiko serangan jantung mendadak.
BACA JUGA:Penelitian Terbaru Mengungkap Manfaat Luar Biasa Kulit Buah Manggis untuk Kesehatan
BACA JUGA:Mitos-mitos Seputar Serangan Jantung saat Berolahraga
“Waspada juga kalau ada riwayat keluarga meninggal muda karena jantung berarti kita ada risiko ke sana, dan riwayat kelainan jantung bawaan seperti katup jantung bocor dari lahir,” kata Dani.
Serangan jantung terjadi karena aliran darah ke jantung tersumbat sehingga menghentikan pasokan oksigen, yang membuat irama jantung tidak teratur dan akhirnya jantung berhenti bekerja sehingga menyebabkan kematian.
Kejadian itu terhitung cepat hanya dalam 1-2 menit sehingga harus cepat ditangani dokter.
BACA JUGA:Istirahat yang Cukup Kurangi Risiko Terserang Lupus