Pasca-Tragedi Kematian Akibat OD di Muratara : Polisi Bergerak Cepat Buru 2 Teman Korban, Nah Lho !

AKBP Koko Arianto, Kapolres Muratara-Foto : Dokumen Palpos-

MURATARA, KORANPALPOS.COM - Kepolisian Resort (Polres) Muratara tengah mengusut tuntas kasus kematian seorang warga akibat overdosis (OD) narkoba dalam sebuah acara hajatan di Desa Batu Kucing, Kecamatan Rawas Ilir.

Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto Wardhani mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dan mengumpulkan alat bukti terkait kejadian tragis ini.

Sejumlah saksi yang diperiksa mencakup penyelenggara musik, pemilik hajatan, dan beberapa saksi lainnya.

BACA JUGA:Pengunjung Musik Remix di Desa Batu Kucing Muratara Tewas Overdosis : Begini Penjelasan Polisi !

BACA JUGA:Warga Diduga Tewas OD, Kinerja Pemerintah Ikut Disorot

"Kami masih mencari dua rekan (warga yang OD) yang membawa ke puskesmas untuk dimintai keterangan," ungkap Koko kepada awak media.

Sementara i para pemain organ tunggal (OT) dan peralatannya diamankan di Mapolres Muratara.

“Alat bukti sudah ada dan akan dibawa ke ranah hukum. Termasuk pemilik hajatan akan kami proses juga," jelasnya.

BACA JUGA:Kematian Tragis Akibat Overdosis Narkoba Pria Asal Lubuklinggau : Tinggalkan Duka Mendalam Bagi Keluarga !

BACA JUGA:Korban Meninggal Kecelakaan Bus Pariwisata Bertambah : Total 11 Orang Meninggal !

Koko menegaskan bahwa pihaknya telah memberikan peringatan berkali-kali kepada masyarakat agar tidak menyelenggarakan musik remix atau DJ, sesuai dengan maklumat Kapolda Sumsel dan peraturan daerah.

"Apalagi di daerah kita ini ada Perda pelarangan pesta malam. Kapolda sudah menegaskan, kejadian di Banyuasin kemarin, harusnya menjadi contoh. Tapi masih ada saja warga menyelenggarakan hiburan musik remix," tegasnya.

Selanjutnya, AKBP Koko Arianto Wardhani menegaskan bahwa musik DJ dan remix bukanlah bagian dari budaya lokal.

BACA JUGA:Abaikan Larangan Polda Sumsel Terkait Musi Remix : Korban Jiwa Kembali Melayang !

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan