Pasca-Tragedi Kematian Akibat OD di Muratara : Polisi Bergerak Cepat Buru 2 Teman Korban, Nah Lho !
AKBP Koko Arianto, Kapolres Muratara-Foto : Dokumen Palpos-
"Itu budaya Barat. Jadi jangan jadikan musik DJ maupun remix sebagai budaya lokal. Masyarakat harus menjunjung tinggi budaya yang telah diwariskan, bukan sebaliknya," tegasnya.
Polisi juga sedang menyelidiki asal-usul narkotika yang menyebabkan korban overdosis.
“Karena itu dua rekan korban itu masih kami selidiki," tandasnya.
BACA JUGA:Motor Hantam Trotoar di Jalan Garuda Lubuklinggau : Dua Pelajar Asal Muratara Tewas Tragis !
BACA JUGA:Tahanan Pengadilan Tewas di WC Masjid : Kepala Rutan Klas IIB Prabumulih Angkat Bicara !
Diketahui, Fr alias Amat, warga Kota Lubuklinggau, merupakan korban yang tewas akibat overdosis narkoba dalam acara OT yang menampilkan DJ Devi Kitty.
Musik tersebut memeriahkan hajatan di Desa Batu Kucing, Kecamatan Rawas Ilir.
Informasi dari kerabatnya mengungkapkan bahwa jenazah Frangky telah dibawa ke Kota Lubuklinggau untuk dimakamkan, di sekitar wilayah Talang Rejo, Kelurahan Ulak Lebar, Kecamatan Lubuklinggau Barat II.
Sebelum meninggal dunia, Fr mengalami kejang-kejang dan mengeluarkan busa dari mulutnya.
Dia kemudian dibawa ke Puskesmas Pauh. Kepala Dinas Kesehatan Muratara, Tasman, mengkonfirmasi bahwa pasien overdosis tersebut sempat diterima di Puskesmas.
"Identitas awalnya Mr. X, dia masuk ke Puskesmas tapi sekarang ada keluarganya, sedang diperiksa pihak dari kepolisian," ujarnya.
Dari catatan medis, pasien tiba di puskesmas pada pukul 17.50 WIB, diantar oleh 2 orang rekannya naik sepeda motor.
"Saat diperiksa, pasien sudah meninggal. Nadi dan tensinya tidak teraba lagi," jelasnya.
Kasus ini menyoroti pentingnya penegakan hukum dan kesadaran akan bahaya narkoba dalam berbagai kegiatan sosial, serta urgensi penerapan peraturan yang mengatur hiburan publik untuk mencegah tragedi serupa terulang di masa mendatang.