Korban Banjir OKU Butuh Air Besih dan Obat-obatan !
Kondisi banjir yang mengepung Kabupaten OKU setelah diterpa hujan dengan intensitas tinggi-Foto: Eco-
Ia mengatakan proses evakuasi masih terus berlangsung, karena cukup banyak warga yang mengungsi akibat banjir.
Terpisah, Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Desa Tanjung Dalam, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, lumpuh total akibat banjir yang merendam ruas jalan mencapai 1,5 meter.
BACA JUGA:BMKG Senin 6 Mei 2024 : Prakirakan Mayoritas Kota Besar Turun Hujan Ringan hingga Lebat !
"Banjir kali ini cukup parah hingga merendam badan jalan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, Januar Efendi di Baturaja, Kabupaten OKU, Rabu.
Dia mengatakan curah hujan tinggi yang terjadi sejak beberapa hari terakhir hingga tadi malam merendam ribuan rumah warga di wilayah setempat, namun tidak ada korban jiwa.
Selain itu, banjir juga merusak sejumlah fasilitas umum seperti jembatan gantung dan jaringan listrik serta telekomunikasi di Kota Baturaja sempat terputus akibat bencana alam tersebut.
Bahkan, beberapa ruas jalan di wilayah setempat seperti di Jalinsum di Desa Tanjung Dalam, Desa Tanjung Kemala dan Desa Terusan, Kecamatan Baturaja Timur terdampak banjir hingga arus lalulintas sempat lumpuh total.
Untuk sementara waktu pengendara roda dua dan empat dari Palembang menuju Baturaja dan sebaliknya terpaksa dialihkan melewati Jalan Cor Beton Batukuning hingga banjir surut.
"Personel kami saat ini masih fokus mengevakuasi korban banjir ke tempat yang aman untuk mengantisipasi korban jiwa," ujarnya.
Sementara, menurut Eko salah seorang warga Baturaja mengatakan mobil yang dikendarainya tidak bisa melintas di Jalinsum Desa Tanjung Dalam karena terendam banjir setinggi mencapai 1,5 meter.
"Tadi malam saya baru pulang dari Kota Palembang menuju Baturaja dan kendaraan saya tidak dapat melintas di jalur tersebut karena banjir," katanya.
Eko mengaku, ia bersama puluhan kendaraan roda empat lainnya yang terjebak banjir terpaksa melewati jalan alternatif di Jalan Cor Beton Batukuning, Desa Kurup, dengan jarak tempuh yang sangat jauh.
"Mau bagaimana lagi terpaksa memutar arah. Sebab, jika memaksa melewati banjir mobil saya pasti mati mesin karena ketinggian air mencapai sekitar 1,5 meter," ujarnya.
Sedangkan Erman, warga lainnya berharap agar pemerintah sudah mulai melakukan antisipasi mencegah serangan penyakit seperti diare dan lain-lain dengan cara menyiapkan air bersih dan obat-obatan.