Otorita IKN Optimalkan Potensi Kearifan Lokal Melalui Museum Kehidupan

Pertunjukan Tari Mahligai di Titik Nol IKN. Tari Mahligai ialah sebuah tarian yang mengadaptasi budaya Paser, menggambarkan kehidupan istana yang mengayomi masyarakat sehingga hidup rukun damai sejahtera-(ANTARA/HO-Mawar Dance Company)-

SAMARINDA - Direktur Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Muhsin Palinrungi menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen mengoptimalkan kebudayaan kearifan lokal seiring dengan pembangunan infrastruktur di IKN, melalui konsep 'Museum Kehidupan'.

"Kami sedang melakukan inventarisasi potensi budaya suku Paser Balik, etnis asli Penajam Paser Utara, sebagai bagian dari konsep 'Museum Kehidupan' yang akan kami terapkan. Ini upaya Otorita IKN untuk melestarikan budaya lokal," ungkapnya di Samarinda, Kaltim, Minggu.

Muhsin menyatakan bahwa pembangunan yang berkelanjutan tidak hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga pada pemeliharaan dan pengembangan budaya, termasuk kearifan lokal.

BACA JUGA:Momentum Ramadhan dan Kemenangan Kebangsaan

BACA JUGA: BPBD Sumsel Tangani Banjir di Muratara Akibatkan 640 Warga Terdampak

Dia melanjutkan, pemerintah telah mengadakan pertemuan dengan tokoh adat dan telah mengidentifikasi berbagai aspek budaya yang akan dikembangkan, termasuk makanan tradisional, pagelaran seni, dan kerajinan tangan.

Ini merupakan bagian dari strategi untuk menjadikan budaya sebagai subsektor ekonomi kreatif yang kuat.

Selain itu, telah dilakukan diskusi secara terarah dengan kelompok-kelompok tertentu untuk mendapatkan masukan dari masyarakat lokal dan praktisi budaya, khususnya di Kalimantan Timur.

BACA JUGA: BPBD Sumsel Tangani Banjir di Muratara Akibatkan 640 Warga Terdampak

BACA JUGA:Menteri PUPR: WWF ke-10 Bentuk

"Kami merumuskan perencanaan program untuk pengembangan wisata budaya yang akan menjadi destinasi unggulan," tambah Muhsin.

Pihaknya juga fokus pada objek kemajuan budaya termasuk olahraga tradisional seperti kompetisi Sumpit, yang masih dijaga kelestariannya oleh masyarakat lokal.

"Seni budaya dan kuliner tradisional juga diberikan akses untuk tampil dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah, menciptakan keseimbangan antara pembangunan modern dan pengembangan sektor budaya," jelas Muhsin.

BACA JUGA:Menteri PUPR: WWF ke-10 Bentuk

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan