Kiprah Indonesia Dalam Piala Asia U-23

Bek tengah Indonesia Rizky Ridho (kanan) berdeul dengan penyerang Uzbekistan Ulugbek Khoshimov dalam semifinal Piala Asia U23 2024-Foto : Antara-

Padahal tim-tim yang dihadapi Indonesia umumnya lebih berat ketimbang yang dihadapi kedua negara itu.

Tapi hasil yang dicapai Garuda Muda amat mengagumkan.

Jika Thailand hanya mampu satu mengalahkan satu tim berperingkat lebih tinggi, yakni Irak, dan Vietnam bahkan tak mampu mengalahkan tim-tim berperingkat lebih atas dari mereka, maka Indonesia justru tiga kali mengalahkan tim berperingkat di atasnya.

Ketiga tim itu adalah Australia, Yordania, dan Korea Selatan, yang juga jauh di atas Vietnam dan Thailand.

Signifikan

Berdasarkan fakta-fakta itu, tak berlebih jika Garuda Muda telah mencapai kemajuan signifikan.

Formula mengikutkan pemain-pemain naturalisasi membawa hasil positif.

Tak saja menghasilkan kemenangan yang lebih banyak, tapi juga mentransformasi Garuda Muda menjadi tim yang bermain atraktif.

Jika Garuda Muda mengalahkan Irak nanti malam, maka itu akan kian menguatkan pandangan bahwa timnas sepak bola kita semakin maju.

Ini juga akan semakin membuktikan bahwa formula Shin Tae-yong dalam melibatkan pemain-pemain naturalisasi, sudah tepat.

Jika sudah begitu, sudah polemik pemain naturalisasi diakhiri.

Kalau hasilnya bagus, mengapa terus diperdebatkan?

Jika perkembangan sepak bola domestik yang menjadi kekhawatiran, bukankah hampir seluruh timnas di benua Afrika baik yang bertanding dalam level kontinental Afrika dan Piala Dunia, terdiri dari pemain-pemain yang bukan produk liga domestik mereka?

Bahkan tim-tim raksasa seperti Brazil, Argentina, Jepang dan Korea Selatan acap mengandalkan pemain-pemain berbasis di luar negeri.

Tapi mereka tak pernah mendikotomikan lokal dan non lokal.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan