Dokter Ungkap Mitos Seputar Diabetes yang Diwariskan pada Anak

--

KESEHATAN, KORANPALPOS.COM - Dokter Spesialis Endokrinologi Anak dari RSAB Harapan Kita, Jakarta, dr. Aditya Suryansyah, menjelaskan beberapa kesalahpahaman umum yang sering terjadi di masyarakat terkait diabetes yang diduga diwariskan kepada anak.

Dalam diskusi daring mengenai kesehatan anak, Aditya mengklarifikasi bahwa banyak anggapan yang keliru, terutama mengenai tipe diabetes yang sebenarnya.

Salah satu mitos yang sering dipercayai adalah bahwa diabetes tipe 1 disebabkan oleh faktor keturunan yang diwariskan oleh orang tua kepada anaknya.

BACA JUGA:Dokter Meluruskan Mitos Seputar Paru-paru Basah: Berikut Penjelasannya !

BACA JUGA:Bahaya Asap Rokok : Meningkatkan Risiko Kanker Paru 20 Kali Lipat, Simak Penjelasannya !

Namun, menurut Aditya, sebagian besar kasus diabetes tipe 1 tidak disebabkan oleh faktor keturunan.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa diabetes tipe 1 biasanya terjadi karena sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel pankreas yang menghasilkan insulin, sehingga anak kehilangan kemampuan untuk memproduksi insulin.

Disebutkan pula bahwa diabetes tipe 1 sering kali terjadi pada anak-anak dengan rentang usia 6-11 tahun, dengan gejala utama berupa peningkatan kadar gula darah yang tidak dapat diolah tubuh menjadi energi.

BACA JUGA:Cara Jitu Menurunkan Kolesterol Setelah Lebaran : Dokter Sarankan Hindari 2 Makanan Ini !

BACA JUGA:Rahasia Wajah Glowing ala Indonesia: Ramuan Alami Tanpa Bahan Kimia

Ini berbeda dengan diabetes tipe 2, yang umumnya terkait dengan faktor genetik dan pola hidup, seperti kelebihan berat badan dan kurangnya aktivitas fisik.

Aditya menekankan pentingnya pengenalan gejala diabetes pada anak, seperti sering buang air kecil, rasa haus dan lapar yang berlebihan, serta kelelahan yang tidak wajar.

Namun, terdapat juga beberapa ciri khusus yang perlu diperhatikan, seperti mengompol kembali setelah berhenti, mengantuk berlebihan, serta penurunan berat badan yang tidak wajar.

BACA JUGA:Hasil Penelitian Terbaru : Konsumsi Ikan Sarden hingga Teri Cegah 750 Ribu Kematian pada 2050

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan