Hasil Penelitian Terbaru : Konsumsi Ikan Sarden hingga Teri Cegah 750 Ribu Kematian pada 2050
--
KESEHATAN, KORANPALPOS.COM - Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Global Health telah mengungkapkan dampak positif dari mengganti konsumsi daging merah dengan ikan umpan seperti sarden, herring, hingga teri.
Menurut penelitian ini, langkah sederhana tersebut berpotensi mencegah hingga 750 ribu kematian setiap tahunnya pada 2050.
Dilansir dari Medical Daily pada Sabtu, penelitian tersebut juga menemukan bahwa mengurangi konsumsi daging merah dan daging olahan dapat menurunkan risiko penyakit tidak menular seperti stroke, penyakit jantung, diabetes, kanker usus, dan penyakit arteri koroner.
BACA JUGA:Ini Manfaat Tidur Singkat Selama Arus Mudik Lebaran 2024 : Yuk Disimak !
BACA JUGA:Langkah-Langkah Praktis dalam Memperbaiki Speech Delay pada Anak: Panduan Lengkap Orang Tua
"Penyakit-penyakit ini menyumbang sekitar 70 persen kematian global pada tahun 2019. Oleh karena itu, mengonsumsi ikan hijauan laut yang kaya akan asam lemak tak jenuh, Omega-3, kalsium, dan vitamin B12 dapat menjadi alternatif yang lebih sehat," ujar jurnal penelitian tersebut.
Namun, saat ini, sebagian besar hasil tangkapan ikan hijauan digunakan untuk membuat tepung ikan dan minyak ikan, produk yang umumnya dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan tinggi.
Untuk itu, peneliti menyoroti pentingnya perubahan pola makan ini, terutama bagi negara-negara berpendapatan rendah dan menengah.
BACA JUGA:Mengenal Makanan dan Minuman Penetralisir Kolesterol, Strategi Kesehatan Jantung yang Optimal!
BACA JUGA:Menu Lebaran Tanpa Penyesalan: Kata Pakar Gizi, Konsumsi Opor Sesuaikan dengan Serat !
Dalam penelitiannya, para ahli mengevaluasi empat skenario berbeda berdasarkan proyeksi konsumsi daging merah pada tahun 2050 di 137 negara serta data historis penangkapan ikan hijauan dari habitat laut.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa penekanan pada pasokan dalam negeri dan pengurangan asupan daging merah dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan, terutama dalam mencegah penyakit terkait pola makan.
"Secara global, pendekatan ini dapat mencegah setengah juta hingga 750.000 kematian akibat penyakit terkait pola makan pada tahun 2050. Ini termasuk mencegah kematian akibat penyakit jantung koroner dan mengurangi beban penyakit global secara efektif," ungkap para peneliti.
BACA JUGA:Waspada Penyakit Kronis Bisa Kambuh di Minggu Pertama Lebaran !