Praktik Sasi oleh Perempuan Raja Ampat yang Lebih dari Menjaga Laut

Kelompok perempuan Waifuna dari Kampung Kapatcol, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya, Senin (25/3/2024)-Foto: ANTARA/Tri Meilani Ameliya-

Dari sisi ekologi, sasi laut bermanfaat melindungi biota laut dari kepunahan akibat pemanfaatan yang berlebih atau pengambilan yang bersifat merusak.

Hal senada juga disampaikan oleh tokoh agama di Kampung Kapatcol, Yesaya Kacili. Pendeta Yesaya mengatakan Raja Ampat memang diberkahi oleh Tuhan dengan biota laut yang melimpah.

Akan tetapi, ekosistem laut di wilayah Misool pernah mengalami kehancuran karena penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan.

Kebanyakan para nelayan yang berasal dari luar wilayah Misool menangkap ikan dengan menggunakan bom dan potasium. Ada pula yang menggunakan linggis untuk membongkar karang.

Kabar baiknya, praktik ilegal seperti itu mulai berkurang sejak tahun 1999.

Keberadaan sasi, menurut Yesaya, semakin meningkatkan perlindungan terhadap kekayaan laut Raja Ampat.

Selain manfaat ekologi, sasi laut juga memiliki manfaat ekonomi, yakni hasil penjualan biota laut dapat digunakan untuk membantu kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan tabungan di masa depan jika ada masyarakat yang mengalami kesusahan.

Salah satu manfaat sasi laut yang berkesan bagi Almina adalah pada tahun 2022, ketika masyarakat menyepakati memberikan uang hasil penjualan sasi untuk membantu anak lelaki Almina melanjutkan pendidikan menjadi seorang TNI.

Berkat bantuan tersebut, putra Almina itu berhasil menjadi anggota TNI di Jayapura. Dia menjadi putra pertama dari Kapatcol yang menjadi anggota TNI.

Pada tahun 2024, semua warga Kampung Kapatcol menyepakati memberikan hasil penjualan sasi kepada dua anak yang duduk di bangku kelas 2 SD dan 2 SMP.

Keduanya tengah mengalami penyakit dalam sehingga tubuh mereka menjadi sangat kurus.

Hasil panen sasi laut itu diharapkan oleh Kelompok Waifuna dapat membantu biaya pengobatan kedua anak itu sehingga mereka dapat kembali sehat seperti sedia kala.

Menutup kisah tentang Waifuna dan sasi laut, Almina menitipkan harapan kepada anak muda Kapatcol untuk tetap meneruskan tradisi tersebut.

Ia menekankan bahwa pengelolaan sasi lebih dari sekadar untuk menjaga laut.

Meskipun bukan sumber utama mata pencaharian warga Kapatcol, sasi mampu membantu masyarakat menggapai satu per satu hal yang sebelumnya tak tergapai.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan