Pelaku Pembunuhan Brutal Malam Lebaran di Prabumulih Menyerahkan Diri : Ini Pengakuan Pelaku !

Reporter: Romi RIvano |

Editor: Dahlia |

Minggu , 14 Apr 2024 - 20:43

Pelaku menyerahkan diri ke Mapolres Prabumulih untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya-Foto : Dokumen Palpos-

PRABUMULIH, KORANPALPOS.COM - Suasana haru menyelimuti warga Kota Prabumulih setelah peristiwa pembunuhan brutal yang terjadi pada malam lebaran menghebohkan seluruh kota.

Seorang petani bernama Supardi (31) meregang nyawa di tangan temannya sendiri, Doni (28), dalam sebuah insiden tragis yang terjadi di warung Engga di Jalan Raya Sungai Medang, RT 03, RW 06, Kelurahan Sungai Medang, Kecamatan Cambai, Kota Prabumulih.

Insiden tragis tersebut terjadi pada Rabu (10/4) sekira pukul 01.00 WIB, menandai malam lebaran yang seharusnya dipenuhi dengan kebahagiaan dan kedamaian, malah berubah menjadi malam yang kelam bagi keluarga Supardi.

Kronologi peristiwa yang mengejutkan ini menunjukkan betapa cepatnya kehidupan dapat berubah menjadi sesuatu yang tragis dan tak terduga.

Menurut keterangan dari saksi mata dan pihak berwenang, keributan antara pelaku, Doni, dan korban, Supardi, berawal dari sebuah pertengkaran kecil di warung Engga.

Korban diketahui memukul pelaku satu kali menggunakan tangan kanannya, yang menyebabkan pelaku merasa terhina dan marah.

Meskipun awalnya keributan tersebut berhasil diredam oleh pengunjung warung, namun kemarahan pelaku tidak kunjung mereda.

Setelah kembali ke rumahnya untuk mengambil sebilah parang, pelaku kembali ke warung Engga dengan niatan yang tidak baik.

Ia menunggu dengan sabar di warung tersebut, bersiap untuk melakukan aksinya.

pelaku pembunuhan brutal malam lebaran di prabumulih menyerahkan diri : ini pengakuan pelaku !                             prabumulih, koranpalpos.com - suasana haru menyelimuti warga kota prabumulih setelah peristiwa pembunuhan brutal yang terjadi pada malam lebaran menghebohkan seluruh kota.
seorang petani bernama supardi (31) meregang nyawa di tangan temannya sendiri, doni (28), dalam sebuah insiden tragis yang terjadi di warung engga di jalan raya sungai medang, rt 03, rw 06, kelurahan sungai medang, kecamatan cambai, kota prabumulih.
insiden tragis tersebut terjadi pada rabu (10/4) sekira pukul 01.00 wib, menandai malam lebaran yang seharusnya dipenuhi dengan kebahagiaan dan kedamaian, malah berubah menjadi malam yang kelam bagi keluarga supardi.
baca juga:kisah tragis di malam lebaran : pemuda tewas bersimbah darah usai pertikaian dengan tetangga
baca juga:kronologi lengkap, motif, dan penangkapan pelaku : tragedi malam takbiran di sungai medang prabumulih !
kronologi peristiwa yang mengejutkan ini menunjukkan betapa cepatnya kehidupan dapat berubah menjadi sesuatu yang tragis dan tak terduga.
menurut keterangan dari saksi mata dan pihak berwenang, keributan antara pelaku, doni, dan korban, supardi, berawal dari sebuah pertengkaran kecil di warung engga.
korban diketahui memukul pelaku satu kali menggunakan tangan kanannya, yang menyebabkan pelaku merasa terhina dan marah.
baca juga:tragedi kecelakaan bus rosalia indah di jalan tol : kondektur bus ikut tewas, berikut daftar lengkap korban !
baca juga:polisi tetapkan tersangka sopir bus maut rosalia indah yang merenggut 7 nyawa penumpang dan kondektur
meskipun awalnya keributan tersebut berhasil diredam oleh pengunjung warung, namun kemarahan pelaku tidak kunjung mereda.
setelah kembali ke rumahnya untuk mengambil sebilah parang, pelaku kembali ke warung engga dengan niatan yang tidak baik.
ia menunggu dengan sabar di warung tersebut, bersiap untuk melakukan aksinya.
baca juga:ditinggal pergi kondangan, dua rumah terbakar : 1 petugas damkar terluka !
baca juga:malam lebaran berdarah : pertikaian utang piutang merenggut nyawa warga 14 ulu palembang
ketika korban melintas di depan warung, tanpa ampun pelaku langsung membacok korban secara membabi buta.
dalam sekejap, supardi terkapar di tanah, meregang nyawa akibat luka-luka yang dialaminya.
pelaku, tanpa belas kasihan, segera melarikan diri dari tempat kejadian, meninggalkan supardi dalam keadaan kritis.
baca juga:terjatuh dari jembatan, yanto diseret arus sungai sematang borang : berikut kronologi lengkapnya ! 
baca juga:tragis ! 6 rumah ludes di palembang : seorang wanita tewas terpanggang di kamar mandi 
ayah korban, mat raya (57), segera melaporkan insiden mengerikan ini ke polsek cambai, kota prabumulih.
kapolres prabumulih, akbp endro aribowo, melalui kapolsek cambai, iptu agus widodo, memastikan bahwa pihak kepolisian segera merespons laporan tersebut dengan serius.
keluarga pelaku, melalui putra, kakak kandung doni, bahkan menghubungi pihak berwajib untuk menyerahkan pelaku.
dalam upaya penyelidikan dan penangkapan, tim gabungan dari polsek cambai, tim gurita polres prabumulih, dan tim elang muara bergerak cepat menuju lokasi keberadaan pelaku.
setelah pencarian yang intensif, pelaku akhirnya berhasil diamankan di wilayah desa alai, kecamatan lembak, muara enim.
dalam proses penangkapan tersebut, pihak kepolisian berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang menjadi alat bukti penting dalam kasus ini.
sepasang sandal milik pelaku dan korban, sepeda motor korban, serta sebilah parang yang digunakan dalam aksi pembunuhan keji tersebut berhasil disita oleh pihak berwajib.
atas perbuatannya yang tidak manusiawi, pelaku doni dijerat dengan pasal 338 kuhpidana tentang pembunuhan atau pasal 351 ayat (3) kuhpidana tentang penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.
proses hukum akan terus dilakukan secara adil dan transparan untuk membawa keadilan bagi korban dan keluarganya.
peristiwa ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya menjaga emosi dan menyelesaikan konflik dengan cara yang damai dan manusiawi.
kekerasan tidak akan pernah menjadi solusi atas masalah apapun, dan tindakan yang dilakukan pelaku telah merenggut nyawa seorang manusia dan meninggalkan luka yang mendalam bagi keluarga korban.
kami berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang, dan semoga pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.
sementara itu, keluarga korban diharapkan dapat menemukan kekuatan dan ketabahan untuk menghadapi cobaan ini, serta mendapatkan keadilan yang mereka perjuangkan.***