Mengenal Rumah Ulu : Rumah Adat Suku Komering Sumatera Selatan yang Sarat Filosofi
--
BACA JUGA:Legenda Warung Pecel Mbok Yem : Tertinggi di Dunia, Sensasi Makan Pecel di Atas Awan !
Struktur atap yang curam, dinding kotak, serta penggunaan batang pohon unglen sebagai penyangga bagian bawah rumah menjadi ciri khas Rumah Ulu.
Fungsi dan Filosofi Rumah Ulu
Rumah Ulu secara umum terbagi menjadi tiga bagian utama: ruang depan, ruang tengah, dan ruang belakang.
Ruang depan, yang juga dikenal sebagai Rumah Ibu, berfungsi sebagai tempat keluarga berkumpul, menerima tamu, dan melakukan kegiatan sehari-hari.
BACA JUGA:7 Nama Kota di Indonesia yang Mengalami Perubahan Nama, Ternyata Dulunya Begini !
BACA JUGA:Baru Terbongkar ! Ternyata Ini Sosok Ilustrator di Balik Desain Kemasan Kaleng Biskuit Legendaris
Ruang tengah, yang terdiri dari haluan dan kakudan, digunakan sebagai tempat tidur dan beristirahat, serta sebagai ruang untuk memberikan wejangan kepada generasi muda.
Ruang belakang, atau dapur, menjadi pusat aktivitas memasak dan persiapan makanan bagi keluarga.
Tidak hanya dari segi fungsi, Rumah Ulu juga sarat dengan filosofi yang menggambarkan pandangan dunia dan nilai-nilai masyarakat Komering.
Struktur atap Rumah Ulu, yang dibuat saling menyilang mirip tanduk kerbau, melambangkan religiositas masyarakat.
Pembagian ruang di dalam rumah mencerminkan tata nilai keluarga, kekeluargaan, dan keteraturan sosial.
Adanya perbedaan golongan penghuni juga tercermin dalam struktur bangunan Rumah Ulu, di mana rumah milik bangsawan memiliki tiga tingkat yang berbeda dengan rumah masyarakat umum yang hanya memiliki satu tingkat.
Meskipun keberadaannya semakin jarang, upaya pelestarian dan penghargaan terhadap Rumah Ulu terus dilakukan.
Museum Balaputera Dewa di Sumatra Selatan merupakan salah satu tempat yang menyimpan dan merawat Rumah Ulu sebagai bagian dari warisan budaya.