Mengenal Perbedaan Flu Singapura dengan Sariawan dan Cacar: Lebih dari Sekadar Luka di Mulut !

Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Nina Dwi Putri, Sp.A(k), M.Sc mempresentasikan ruam HFMD dalam diskusi daring bertajuk “Mengupas mitos dan fakta terkait Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD)” bersama Puskesmas Kramat Jati, Ka-FOTO : ANTARA-

BACA JUGA:Kiat Sehat untuk Menikmati Makan Lebaran Tanpa Gangguan Pencernaan

Lesi pada Flu Singapura akan hilang dengan sendirinya tanpa menyebabkan bekas, karena lesi tersebut tidak sedalam cacar yang bisa menembus hingga lapisan kedua jaringan kulit.

Selain itu, Edi juga menyoroti perbedaan dalam hal kekebalan tubuh.

Flu Singapura tidak menyebabkan kekebalan dan bisa terkena kembali jika daya tahan tubuh menurun, berbeda dengan cacar yang jika sudah terkena, tubuh bisa membentuk kekebalan sehingga jarang terkena lagi di kemudian hari.

BACA JUGA:Kebanyakan Makan Jengkol Ternyata Dapat Merusak Ginjal, Berikut Penjelasannya !

BACA JUGA:Jalan Kaki dan Naik Tangga Ternyata Dianjurkan untuk Kesehatan, Simak Penjelasannya !

"Virus ini tidak menyebabkan kekebalan, beda dengan cacar atau campak bisa kebal tapi virus ini nggak, kalau musim ini kena besoknya bisa kena lagi kalau dia ada kontak, jadi masih bisa kena," jelas Edi.

Menurut Edi, kasus Flu Singapura tercatat cukup tinggi di usia di bawah 6 tahun pada anak-anak di Indonesia karena kurangnya kepekaan orang tua terhadap penyakit ini.

Seringkali saat anak demam, sulit makan, dan muncul bintik merah, orang tua tetap menyekolahkan anak dan tidak mengisolasi di rumah, sehingga penyebaran pada anak sangat tinggi dan cepat.

BACA JUGA:Waspada Ambeien: Fakta, Gejala, dan Solusi Terbaik untuk Kesehatan Anda!

BACA JUGA:Luar Biasa! Bonggol Nanas Bisa Mengobati Nyeri Sendi, Simak caranya!

Meskipun tergolong sebagai penyakit ringan yang bisa sembuh dalam tujuh hari, Edi mengharapkan orang tua bisa mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Flu Singapura semakin banyak.

Hal ini bisa dilakukan dengan mengisolasi anak jika demam dan muncul bintik merah pada telapak kaki, tangan, dan mulut.

"Kalau anak kena Flu Singapura di isolasi dan cegah kontak dengan anak lain karena ini menular, masa infeksius 3-5 hari, 7 hari dia sudah tidak menular walaupun lesinya dalam tahap penyembuhan tapi tidak menular," jelas Edi.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan antara Flu Singapura, sariawan, dan cacar, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan responsif terhadap gejala yang muncul pada anak-anak mereka.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan