Kenali Nyeri Haid Indikasi Endometriosis

Ilustrasi nyeri perut hebat semasa haid-Foto: Istimewa-

KESEHATAN - Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. dr. Kanadi Sumapraja Sp.OG Subsp.FER menyampaikan tanda-tanda nyeri haid yang perlu diwaspadai karena kemungkinan merupakan indikasi dari endometriosis.

Rasa nyeri yang melampaui batas toleransi selama periode menstruasi bisa jadi merupakan tanda munculnya endometriosis, kelainan yang terjadi karena jaringan endometrium,bagian rahim yang menjadi tempat menempel ovum atau sel telur setelah dibuahi, tumbuh pada bagian luar dinding rahim.

Dalam acara diskusi kesehatan di Jakarta, Jumat, Kanadi mengatakan bahwa nyeri haid bisa disebut sudah melampaui batas toleransi antara lain apabila sampai membuat perempuan terpaksa tidak masuk sekolah atau kerja dan tidak bisa beraktivitas sebagaimana biasa.

"Kalau di kantor izin tidak bisa bertugas, hanya bisa duduk saja, ini merupakan suatu hal sudah menjadi alarm bahwa ini nyeri yang sudah perlu dikonsultasikan," kata Kanadi.

BACA JUGA:Film ‘Inside Out 2’ Hadirkan 4 Emosi Baru Riley

BACA JUGA:Puan Singgung Jumlah Caleg Perempuan

Dia juga menyarankan perempuan segera berkonsultasi ke dokter spesialis jika harus selalu mengandalkan obat-obatan pereda rasa sakit ketika beraktivitas pada masa haid.

Kanadi mengungkapkan bahwa sebagian besar perempuan terlambat mengetahui endometriosis yang dialami karena masih menormalkan rasa sakit dan nyeri saat haid atau takut memeriksakan kondisinya.

Menurut dia, rata-rata perempuan baru mengetahui bahwa mengalami endometriosis setelah paling tidak tujuh tahun dan kebanyakan perempuan yang memeriksakan diri sudah berusia lebih dari 35 tahun.

Artinya, endometriosis sudah bertahan sangat lama di rongga perut dan sering kali menyebabkan kelainan seperti kista cokelat dan benjolan rahim atau adenomiosis serta menyusup ke jaringan dalam.

BACA JUGA:Polisi Selidiki Penyebab Ambruknya Flyover Bantaian yang Renggut 2 Nyawa Pekerja Proyek

BACA JUGA:Tim Evaluator Kemendagri Akui Kinerja Apriyadi Sudah Sangat Baik

"Apabila dibiarkan maka tidak jarang nyeri akan muncul bahkan saat sedang tidak menstruasi. Peradangan kronik menyebabkan lingkungan rahim menjadi tidak baik untuk kehamilan, tidak hanya nyeri tapi juga mengganggu kesuburan," kata Kanadi.

Sekitar 10 persen perempuan di dunia mengalami endometriosis.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan