Siagakan 300 Personel untuk Antisipasi Banjir dan Longsor
Personel BPBD OKU saat mengevakuasi korban banjir ke tempat aman.-Foto : Eco Marleno-
BATURAJA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ulu (OKU) menetapkan status siaga darurat bencana alam seperti banjir dan tanah longsor guna mengantisipasi korban jiwa.
Manager Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, Gunalfi, Kamis, 7 Maret 2024 mengatakan, penetapan status ini menindaklanjuti peristiwa bencana alam yang terjadi di wilayah itu sejak beberapa pekan terakhir.
"Penetapan status ini dilakukan pasca-bencana banjir yang merendam lebih dari 500 rumah warga di Kabupaten OKU pada Jumat, 16 Februari 2024 lalu," katanya.
Dalam penetapan status darurat bencana alam tersebut, pihaknya meningkatkan kapasitas personel penanggulangan bencana agar banjir dan tanah longsor dapat ditanggulangi sedini mungkin.
BACA JUGA:Berani Buka Selama Ramadhan, Tempat Hiburan Malam Bakal Kena Tindakan Tegas
BACA JUGA:Pelajar di OKI Diliburkan 3 Hari, Disdik Minta Tingkatkan Imtaq Pelajar Selama Ramadhan
BPBD OKU juga mengaktifkan kembali posko penanggulangan bencana pada sembilan kecamatan di wilayah itu yang dipetakan sebagai daerah rawan banjir dan tanah longsor.
Setiap posko pihaknya menyiagakan sebanyak 15 orang personel, dilengkapi peralatan penanggulangan bencana alam yang memadai. "Untuk total personel satgas yang siaga ada sebanyak sekitar 300 orang termasuk relawan," katanya.
Dia menambahkan, adapun daerah rawan banjir di Kabupaten OKU meliputi Kecamatan Ulu Ogan, Muara Jaya, Semidang Aji, Baturaja Barat, Baturaja Timur, Lubuk Batang, Peninjauan, Kedaton Peninjauan Raya, Sosoh Buay Rayap, dan Lengkiti.
Sementara, daerah rawan longsor yaitu di Kecamatan Ulu Ogan, Muara Jaya, Pengandonan dan sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Ogan di Kabupaten OKU.
BACA JUGA:Kafilah Indralaya Selatan Raih Juara Umum di MTQ XXX Kabupaten Ogan Ilir 2024
"Kami kembali mengimbau masyarakat khususnya yang bermukim di dataran tinggi dan sekitar DAS Ogan agar lebih meningkatkan kewaspadaan karena bencana alam dapat terjadi kapan saja," katanya. (len)