Balai Bahasa Sumsel Beri Pelatihan Bahasa Daerah ke Guru di 3 Kabupaten

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten OKU, Topan Indra Fauzi dalam bimtek bahasa daerah.-Foto : Maryati-

BATURAJA - Balai Bahasa Sumatera Selatan memberikan pelatihan bimbingan teknis pengajar utama bahasa daerah kepada ratusan guru di tiga kabupaten meliputi Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur dan Ogan Komering Ilir (OKI).

Kepala Balai Bahasa Sumatera Selatan (Sumsel), Karyono, Selasa, 5 Maret 2024 mengatakan bahwa Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) ini memasuki tahun ke-2 dilaksanakan sejak 2023.

Keberhasilan penyelenggaraan RBD pada 2023 menempatkan Sumsel kembali dipercaya untuk menyelenggarakan kegiatan serupa pada tahun ini.

Pada tahun ini kegiatan tersebut menyasar pada ratusan guru di tiga kabupaten itu untuk diberikan bimbingan teknis pengajar utama bahasa daerah guna diterapkan di sekolah masing-masing.

BACA JUGA:Pj Bupati Apriyadi Minta Pembangunan Jalan Tol di Muba

BACA JUGA:Polres OKU Sidak Harga Sembako di Pasar Tradisional Baturaja

"Bimtek dilakukan secara bertahap. Untuk hari ini diselenggarakan di Kabupaten OKU," kata dia.

Prinsip dasar belajar bahasa daerah dengan cara yang mudah dan gembira ini menjadi pesan yang juga dititipkan kepada para pakar yang diundang sebagai narasumber bimtek.

"Ada lima narasumber yang kami hadirkan dalam bimtek di Kabupaten OKU dengan materi menulis cerpen, mendongeng, pidato, lawakan tunggal dan membaca puisi," jelasnya.

Sementara, Ketua Pelaksana Bimtek Pengajar Utama, Yeni Mastuti manambahkan bahwa revitalisasi bahasa daerah merupakan platform Merdeka Belajar Episode ke-17 yang diluncurkan Kemdikbudristek RI beberapa tahun lalu.

BACA JUGA:Tahapan Pilkada Serentak 2024 Sudah Dimulai, Nama Kandidat Walikota Lubuklinggau Mulai Bermunculan

BACA JUGA:Bangunan SDN 10 Semende Darat Ulu Terancam Longsor

"Program ini menjadi gerakan bersama untuk memuliakan warisan masa lalu berupa bahasa daerah kepada generasi hari ini," ujarnya.

Menurut dia, banyak bahasa dan sastra di Indonesia yang terancam punah karena jumlah masyarakat menggunakan bahasa daerah turun seiring dengan kemajuan teknologi dan zaman.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan