Jokowi Pastikan Harga BBM Tidak Naik 2024
Presiden RI Joko Widodo membuka Kongres XXIIII PGRI Tahun 2024. --Foto: Antara
Erick menyampaikan, keputusan Pemerintah untuk tidak menaikkan harga BBM, salah satunya karena melihat kondisi rakyat yang sebelumnya mengalami kesulitan lantaran harga beras di sejumlah daerah naik.
Menurut Menteri BUMN, Pemerintah berupaya untuk terus menjaga keseimbangan agar daya beli masyarakat tetap ada di tengah situasi perekonomian yang tidak menentu.
"Kita coba jaga supaya jangan masyarakat yang terbawah terkena dampak. Nah ini yang kita coba seimbangkan dan kita yakin, kita tetap jaga inflasi, kita jaga pertumbuhan ekonomi," kata Erick.
Erick menyebut akan ada penyesuaian terkait dengan anggaran yang akan digunakan untuk menahan harga BBM agar tidak naik hingga Juni 2024.
BACA JUGA:Suara Terbanyak, Pasangan Prabowo-Gibran Unggul di Kabupaten Ogan Ilir
BACA JUGA:Mendagri Minta Kepala Daerah Antisipasi Inflasi Jelang Ramadhan
"Ya pasti ada adjustment, tapi selama kita bekerja sama seluruh kementerian untuk berpihak dengan policy yang tentu kepada rakyat, kita tidak boleh bilang untung dan tidak untung, kita harus jaga kestabilan ekonomi Indonesia," ucapnya.
Sebelumnya, pada Senin (26/2), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan tidak ada kenaikan tarif dasar listrik dan BBM hingga bulan Juni 2024.
Hal itu, kata Airlangga, menjadi salah satu faktor penyebab melebarnya target defisit fiskal APBN 2024 yang tercatat sebesar 2,29 persen terhadap PDB, sebab, subsidi untuk menahan kenaikan harga listrik dan BBM membutuhkan anggaran lebih besar untuk PT Pertamina maupun PT PLN.
"Itu akan membutuhkan additional anggaran untuk Pertamina maupun PLN, dan itu nanti akan diambil baik dari sisa saldo anggaran lebih (SAL), maupun pelebaran defisit anggaran di 2024. Jadi itu 2,3-2,8 (persen). Tahun depan pun dalam kerangka yang sama 2,4-2,8 jadi realistis," ujarnya.
BACA JUGA:Jangan Beri Justifikasi pada Perampas Hak Rakyat
Harga BBM Pertamina per 1 Maret 2024 untuk wilayah Jawa, yakni Pertalite Rp10.000 per liter, Pertamax Rp12.950 per liter, Pertamax Turbo Rp14.400 per liter, Dexlite Rp14.550 per liter, Pertamina Dex Rp15.100 per liter, dan Pertamax Green Rp13.900 per liter. (ant)