14 Ton Beras Impor Masuk Gudang Bulog
Gudang Bulog Sukamaju milik Perum Bulog Divisi Regional Sumsel dan Babel di Palembang, Rabu (28/2). Foto: Antara --
PALEMBANG - Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel-Babel) menerima beras impor sebanyak 14 ribu ton per tanggal 25 Februari 2024.
Kepala Perum Bulog Sumsel-Babel Mohammad Alexander di Palembang, Sumsel, Rabu, mengatakan beras impor itu berasal dari Thailand, Vietnam dan Myanmar.
"Beras impor ini terus berdatangan hingga saat ini dan sedang dimuat ke gudang-gudang penyimpanan milik Bulog Sumsel-Babel. Beras yang datang ini merupakan beras medium, akan tetapi kualitasnya setara dengan beras premium dan sangat diminati masyarakat," katanyaIa menjelaskan pengimporan beras itu dilakukan untuk dipersiapkan dalam penyaluran beras cadangan pemerintah Tahun 2024 yang berlangsung hingga bulan Juni.
BACA JUGA:Kumpulkan 2,22 Ton Sampah di Area Sungai Musi
BACA JUGA:Distribusi Air Bersih PDAM Tirta Musi Terhenti, Ternyata Ini Penyebabnya !
"Impor beras ini dilakukan untuk stabilisasi harga melalui beras Stabilitas Pasokan Harga Pasar (SPHP), penugasan Operasi Pasar (OP) dan Gerakan Pangan Murah (GPM) bekerja sama dengan pemerintah daerah," jelasnya.
Kemudian, menurutnya, impor beras itu dilakukan karena kondisi saat ini membuat adanya kenaikan harga beras yang disebabkan beberapa faktor, mulai dari iklim, pergeseran musim tanam, serta faktor lainnya.
"Karena di Indonesia terdampak El Nino sejak tahun lalu yang mempengaruhi hasil panen dan juga pergeseran musim tanam sehingga berdampak juga pada musim panen," ujarnya.
Alex mengatakan saat ini stok beras yang ada di gudang milik Bulog Sumsel-Babel sebanyak 4.000 ton dan ditambah dengan beras impor yang sedang masuk, maka stok itu dapat mencukupi kebutuhan beras masyarakat pasca hari Lebaran 2024.
BACA JUGA:Kapolda : Pemilu di Sumsel Aman Terkendali
BACA JUGA:Gelar Sosialisasi Kewarganegaraan Bagi Warga Kawin Campuran
"Stok ini diperkirakan cukup hingga dua bulan ke depan. Maka dari itu, masyarakat tidak perlu panik dan khawatir," kata dia. (rob)