Pameran Temporer Sriwijaya 2025 dan Pameran Kartu Pos Balwana Van Palembang 2025 Resmi Dibuka

Reporter: Erika |

Editor: Isro Antoni |

Senin , 24 Nov 2025 - 21:39

Pameran Temporer Sriwijaya 2025 dan Pameran Kartu Pos Balwana Van Palembang 2025 --

– pembangunan biara Balaputradewa di Nalanda (860 M),

– pembangunan wihara di Nagapatinam, India Selatan (1006 M).

Tokoh penting seperti Atisha Dipankara memperdalam ilmu di Sriwijaya sebelum menyebarkan ajaran ke Tibet.

Bersamaan dengan pameran Sriwijaya, Museum SMB II juga menampilkan pameran “Bingkai Kota dalam Kartu Pos”, bagian dari Balwana van Palembang #2 (2025). Pameran ini menyajikan arsip visual kota Palembang periode 1890–1940 melalui kartu pos bersejarah.

Kartu pos bukan sekadar medium komunikasi; ia juga merupakan alat kolonial untuk membingkai citra kota: arsitektur, etnografi, transportasi, hingga kehidupan sehari-hari. Arsip-arsip ini kini menjadi pijakan penting untuk memahami transformasi ruang Palembang.

Pameran ini melanjutkan seri pertama Balwana van Palembang di Yogyakarta tahun 2022, sekaligus mengajak publik untuk menyadari pentingnya merawat arsip keluarga, komunitas, dan institusi.

Pameran Temporer Sriwijaya 2025 dan pameran Balwana Van Palembang #2 (2025) “Bingkai Kota dalam Kartu Pos” resmi dibuka oleh Wali Kota Palembang, yang pada kesempatan tersebut diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Sosial & Kemasyarakatan Pemkot Palembang, M. Sadruddin Hadjar, S.Sos., M.Si., hadir juga Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang Bapak Drs. Kgs. H. Sulaiman Amin.

Dua pameran ini berlangsung pada 20–29 November 2025, di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang

Pembukaan resmi ini menegaskan komitmen pemerintah kota dalam merawat, menafsirkan ulang, dan memperkenalkan sejarah Palembang kepada generasi masa kini dan mendatang. (adv)

pameran temporer sriwijaya 2025 dan pameran kartu pos balwana van palembang 2025 resmi dibuka                             palembang - di antara gemerlap sejarah nusantara, nama sriwijaya selalu memiliki tempat istimewa. ia bukan kerajaan pertama yang berdiri di kepulauan ini—tarumanegara dan kutai kuno telah lebih dulu bangkit membangun wibawa dengan memanfaatkan arus besar keagamaan dan perdagangan pada masanya.
namun satu hal sulit dibantah: sriwijaya adalah kerajaan maritim pertama dengan napas kekuasaan terpanjang, bertahan setidaknya empat hingga lima abad, meninggalkan pengaruh yang merentang dari sumatra hingga semenanjung malaya, bahkan menyentuh pusat-pusat studi buddhisme di india.
kini, jejak kejayaan itu direkam ulang dalam pameran “jejak sriwijaya: berdiri di antara para raksasa” di museum sultan mahmud badaruddin ii (smb ii) palembang. pameran ini membuka kembali lembar-lembar peradaban yang pernah menjadikan palembang sebagai salah satu pusat dunia maritim asia tenggara.
sejak kelahirannya pada abad ke-7, sriwijaya tidak tumbuh dari ruang kosong. ia lahir dari interaksi panjang ribuan tahun: jalur pelayaran bangsa austronesia, sungai-sungai besar yang menghubungkan pedalaman, dan posisi geografis palembang yang berada tepat di antara dua pusat peradaban raksasa—india dan china.
baca juga:ratu dewa: pembangunan pltsa keramasan 66,60 persen
baca juga:mantapkan langkah sumsel menuju health tourism
kombinasi kekayaan alam, pengalaman maritim, serta diplomasi membuat sriwijaya mampu “berlayar di antara dua karang”. dari selat malaka yang sempit, kerajaan ini menjelma menjadi pelabuhan kosmopolitan yang dihuni pedagang dari berbagai bangsa: cina, india, persia, arab, jawa, hingga bugis-makassar.
sriwijaya tidak hanya menguasai perdagangan, tetapi juga mampu menjaga keseimbangan:
– antara datu dan rakyat,
– antara hasil dari pedalaman dan komoditas laut,
– antara ekonomi, budaya, dan kehidupan spiritual.
museum smb ii menampilkan tiga prasasti utama dalam bentuk replika yang menjadi dasar rekonstruksi sejarah sriwijaya yakni, prasasti kecil dari tepi sungai batang ini memuat catatan monumental tentang perjalanan dapunta hyang sri jayanasa bersama 20.000 pasukan dari minanga tamwan, yang menjadi penanda “kelahiran” sriwijaya sebagai kekuatan maritim regional.
ditemukan di lereng bukit seguntang, prasasti ini mencatat pembangunan taman sriksetra. dapunta hyang menuliskan harapan agar taman itu membawa kebaikan bagi semua makhluk—mencerminkan visi ekologis, spiritual, dan sosial sriwijaya.
prasasti tanpa tarikh ini memuat kutukan keras bagi para pengkhianat. fungsinya jelas: mempertegas struktur politik kerajaan yang terpusat dan memastikan stabilitas wilayah yang luas.
baca juga:al quran al-akbar gandus jadi primadona wisata religi di palembang
baca juga:pds pa palembang edukasi ratusan santri cegah kanker pada peringatan international pathology day
melalui prasasti talang tuo, kita melihat bahwa palembang kuno telah menerapkan konsep tata ruang berbasis taman, telaga, bendungan, dan pengaturan air. dua tahun setelah ekspedisi kedukan bukit, raja telah memerintahkan pembangunan taman kota yang berfungsi ekologis sekaligus spiritual.
dalam tradisi buddha, taman adalah ruang sakral untuk belajar dan bermeditasi. sebagai pusat studi buddhisme, sriwijaya mengadaptasi tradisi itu dalam struktur kotanya.
sebagai pusat dagang, sriwijaya menjadi simpul pertukaran komoditas internasional:
emas menjadi primadona dari pedalaman sumatra, sehingga wilayah ini dikenal sebagai swarnadwipa—pulau emas.
damar menjadi komoditas penting untuk penerangan dan pembuatan kapal.
komoditas lain: beras, kapur barus, lada, sutra, madu, belerang, kapas, lilin, gading, cula, kayu cendana, serta keramik dan logam dari cina.
namun yang paling berharga justru adalah pengetahuan, ajaran buddha, serta interaksi intelektual antara pelajar dari berbagai negeri.
baca juga:dinas perikanan berikan bantuan paket budikdamber
baca juga:pemkot palembang buat aplikasi digital penanganan stunting
dengan panjang 750 km, sungai musi menyediakan jalur transportasi utama yang menghubungkan pedalaman dengan pesisir. letak ibu kota sriwijaya sekitar 90 km dari muara memungkinkan penguasa mengontrol seluruh aktivitas perdagangan. tanpa musi, sriwijaya takkan lahir seperti yang dikenal hari ini.
mulai abad ke-7, sriwijaya dikenal sebagai pusat pembelajaran buddha. pelajar dari tiongkok, seperti i-tsing, singgah di sriwijaya untuk belajar bahasa sanskerta sebelum menuju nalanda, india.
rekam jejak diplomasi agama sriwijaya tampak dari:
– pembangunan pusat peribadatan di ligor (775 m),
– pembangunan biara balaputradewa di nalanda (860 m),
– pembangunan wihara di nagapatinam, india selatan (1006 m).
tokoh penting seperti atisha dipankara memperdalam ilmu di sriwijaya sebelum menyebarkan ajaran ke tibet.
bersamaan dengan pameran sriwijaya, museum smb ii juga menampilkan pameran “bingkai kota dalam kartu pos”, bagian dari balwana van palembang #2 (2025). pameran ini menyajikan arsip visual kota palembang periode 1890–1940 melalui kartu pos bersejarah.
kartu pos bukan sekadar medium komunikasi; ia juga merupakan alat kolonial untuk membingkai citra kota: arsitektur, etnografi, transportasi, hingga kehidupan sehari-hari. arsip-arsip ini kini menjadi pijakan penting untuk memahami transformasi ruang palembang.
baca juga:ptpn i gandeng menko pmk pratikno tanam ribuan bibit pohon untuk konservasi puncak
pameran ini melanjutkan seri pertama balwana van palembang di yogyakarta tahun 2022, sekaligus mengajak publik untuk menyadari pentingnya merawat arsip keluarga, komunitas, dan institusi.
pameran temporer sriwijaya 2025 dan pameran balwana van palembang #2 (2025) “bingkai kota dalam kartu pos” resmi dibuka oleh wali kota palembang, yang pada kesempatan tersebut diwakili oleh staf ahli bidang pemerintahan, sosial & kemasyarakatan pemkot palembang, m. sadruddin hadjar, s.sos., m.si., hadir juga kepala dinas kebudayaan kota palembang bapak drs. kgs. h. sulaiman amin.
dua pameran ini berlangsung pada 20–29 november 2025, di museum sultan mahmud badaruddin ii, palembang
pembukaan resmi ini menegaskan komitmen pemerintah kota dalam merawat, menafsirkan ulang, dan memperkenalkan sejarah palembang kepada generasi masa kini dan mendatang. (adv)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Palembang Pos 25 November 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan