Polres OKU Bantu Evakuasi Korban Banjir di Kabupaten OKU : Ketinggian Air Mencapai 2,5 Meter !
Aparat kepolisian membantu proses evakuasi korban banjir di Kelurahan Kemalaraja-FOTO : ANTARA-
BATURAJA - Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, turut serta dalam proses evakuasi korban banjir di sejumlah kawasan Kecamatan Baturaja Timur untuk memastikan tidak terjadi korban jiwa.
Banjir yang terjadi akibat intensitas curah hujan tinggi pada pukul 15.00 WIB merendam ruas jalan dan ratusan rumah warga di Kelurahan Kemalaraja dan Perumahan Bungur, Kecamatan Baturaja Timur.
Kapolres OKU, AKBP Imam Zamroni, menjelaskan bahwa sedikitnya terdapat sekitar 148 Kepala Keluarga (KK) terjebak dalam banjir dengan ketinggian mencapai 1,5-2,5 meter.
BACA JUGA:Kabupaten OKU Terkepung Banjir, Ratusan Rumah Warga Terendam
BACA JUGA:Kabupaten OKU Selatan Sumatera Selatan Terendam Banjir: Terparah di Mekakau Ilir
Evakuasi dilakukan menggunakan perahu ponton yang disediakan oleh warga, dengan bantuan dari Desa Tanjung Kemala. Puluhan personel polisi juga turut mengerahkan tenaganya untuk membantu proses evakuasi dan mengantisipasi kemungkinan situasi darurat.
Imam Zamroni menekankan pentingnya bagi warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman sementara waktu, dengan memastikan keadaan rumah sudah terkunci guna mencegah tindak kejahatan.
Anggota Bhabinkamtibmas Polsek Baturaja Timur juga terus melakukan pemantauan terhadap wilayah binaannya guna memastikan situasi tetap aman dan kondusif.
BACA JUGA:Banjir di Desa Karang Agung, OKU: 15 Anak Hanyut Terbawa Arus
BACA JUGA:Janda di Prabumulih Bertambah 456 Orang, Perceraian Didominasi Faktor Ini
Sementara itu, Manager Pusat Data dan Informasi Operasional Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, Gunalfi, menjelaskan bahwa bencana banjir akibat curah hujan tinggi juga merendam sejumlah kawasan di kecamatan lainnya di Kabupaten OKU.
Tim BPBD masih fokus di lapangan untuk mendata dan membantu evakuasi warga yang terdampak banjir.
Gunalfi juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana banjir dan tanah longsor.
BACA JUGA:Cabai Keriting Kembali Tembus Rp100 Ribu