Pemkab OKU Perkuat Layanan Pendidikan Anak Usia Dini

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten OKU, Ahmad Azhar.-foto:dokumen palpos-
KORANPALPOS.COM - Pemerintah Kabupaten OKU memperkuat layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) melalui Forum Regional Asia Tenggara Annual Early Childhood Care Education and Parenting Regional Forum on Strengthening Parenting for Holistic Integrative Early Childhood Development.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Ahmad Azhar, Selasa (21/10) mengatakan bahwa forum bergengsi yang diinisiasi oleh Southeast Asian Minister of Education Organization Regional Centre for Easily Childhoodcare Education dan Parenting (SEAMEO CECCEP) guna meningkatkan kualitas PAUD di Kabupaten OKU.
"Kegiatan yang digelar di Hotel Pullman Jakarta Central Park pada pekan lalu tersebut diikuti perwakilan dari berbagai negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia," katanya.
BACA JUGA:Makin Trengginas, Atlet Muba Kuasai Posisi Puncak dan Raih 35 Medali Emas
BACA JUGA:Sempat Viral, Pelaku Perundungan di Muratara Akhirnya Dikeluarkan Dari Sekolah
Dia mengatakan, forum ini merupakan tindak lanjut dari ASEAN Leaders’ Declaration on Early Childhood Care and Education yang diadopsi pada 2023 lalu, yang menegaskan komitmen bersama negara-negara ASEAN untuk memperkuat kemitraan lintas sektor demi terwujudnya pendidikan dan pengasuhan anak usia dini yang inklusif, setara, dan berkelanjutan.
Forum tahunan ini bertujuan memperkuat kerja sama antarnegara di kawasan Asia Tenggara dalam mengembangkan layanan PAUD Holistik Integratif (PAUD-HI).
Melalui pendekatan ini, setiap anak diharapkan mendapat layanan pendidikan, kesehatan, gizi, perlindungan, dan pengasuhan yang saling terhubung dan berkesinambungan.
BACA JUGA:Pemkab OKU Selatan Hadiahi Umrah Gratis untuk Warga Taat Bayar Pajak
BACA JUGA:Lapas Kayuagung Tandatangani Komitmen Bersama Berantas Halinar di Lingkungan Pemasyarakatan
Menurutnya, kegiatan ini juga menjadi wadah untuk bertukar pengalaman, berbagi praktik baik, dan mencari solusi terhadap berbagai tantangan di lapangan seperti keterbatasan anggaran, belum meratanya kualitas PAUD, serta perlunya kebijakan yang lebih berpihak pada pemenuhan hak anak usia dini.
Kegiatan ini memberi banyak wawasan baru tentang bagaimana negara-negara lain membangun sistem PAUD yang terintegrasi.
"Hasilnya tentu akan menjadi bahan berharga dalam memperkuat kebijakan di daerah, termasuk di Kabupaten OKU," ujarnya. (l