Web KPU Sarana Pengecekan Hasil Pemilu 2024 : DPD, DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota se-Indonesia
Tangkap layar infopemilu.kpu.go.id.-FOTO : ANTARA-
Misalnya, mau melihat hasil pemilu anggota legislatif (pileg) di masing-masing daerah pemilihan (dapil), tinggal pilih DAPIL.
Waspadai serangan DDoS
BACA JUGA:Hitung Cepat Tunjukkan Pilpres 2024 Berpotensi Satu Putaran
BACA JUGA:Tunanetra Antusias Gunakan Hak Pilih di Pemilu 2024
Namun, sayang begitu pencoblosan surat suara pada Pemilu 2024 pada hari Rabu (14/2) selesai, website KPU tidak dapat diakses. Hal ini pun diakui oleh anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos.
Menurut Betty Epsilon Idroos, situs utama KPU memang mengalami serangan siber berupa serangan DDoS (distributed denial of services) dalam jumlah yang sangat besar, bahkan sampai ratusan juta serangan siber ke situs web tersebut.
Tim Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC lantas berusaha mengakses situs KPU menggunakan akses VPN (virtual private network) dari beberapa negara, seperti Singapura, Australia, dan Jepang. Namun, situs tersebut juga tidak dapat diakses.
Pada saat pengecekan konektivitas menggunakan ping, server KPU masih merespons. Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Dr. Pratama Persadha menyimpulkan server dalam kondisi hidup dan terkoneksi ke internet, hanya saja layanan webnya yang tidak dapat diakses, meskipun pada saat melakukan port scanning (pemindaian port) ke server KPU port 80 yang biasanya dipergunakan untuk layanan internet terbuka.
Serangan DDoS adalah jenis serangan ketika sejumlah besar permintaan data atau lalu lintas internet dikirimkan secara bersamaan ke sistem atau server target dengan tujuan mengganggu ketersediaan layanan tersebut.
Serangan ini membanjiri sistem target dengan lalu lintas yang tidak valid atau palsu, sehingga menyebabkan sistem menjadi overload atau tidak dapat diakses oleh pengguna yang sah.
Serangan DDoS menargetkan situs web dan server dengan mengganggu layanan jaringan yang bertujuan untuk menghabiskan sumber daya aplikasi.
Pelaku di balik serangan ini membanjiri situs dengan lalu lintas yang menyimpang, sehingga fungsionalitas situs web menjadi buruk atau membuatnya offline sama sekali. Jenis serangan ini sedang meningkat.
Serangan DDoS, menurut dosen pascasarjana pada Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) Pratama Persadha, memiliki jangkauan yang luas, bahkan menargetkan semua jenis industri dan perusahaan dengan semua ukuran di seluruh dunia, seperti permainan, e-niaga, dan telekomunikasi.
Serangan DDoS merupakan beberapa ancaman siber yang paling umum. Namun, dapat berpotensi membahayakan bisnis, keamanan daring (online), penjualan, dan reputasi pengguna.
Serangan ini sering pula untuk menyerang sistem pemilu karena dampaknya yang dapat mengganggu jalannya proses pemilu secara signifikan.