Kontroversi Wasit Asal China Ma Ning: 3 Keputusan Rugikan Timnas Indonesia

Kontroversi Wasit Asal China Ma Ning: 3 Keputusan Rugikan Timnas Indonesia Fhoto:@Facebook_Persib Space--
Keputusan ini memancing protes keras dari para pemain Garuda, namun Ma Ning tetap pada pendiriannya tanpa mengecek VAR.
Ketiga, beberapa pelanggaran keras terhadap pemain Indonesia seperti Ricky Kambuaya dan Jay Idzes juga tidak diganjar pelanggaran, membuat suasana pertandingan memanas.
Situasi di lapangan sempat tidak kondusif karena protes dari pemain dan ofisial Indonesia. Bahkan manajer tim, Sumardji, terlihat mendorong wasit karena emosi, sementara suporter Garuda di tribun melempar botol air sebagai bentuk kekecewaan.
BACA JUGA:Jelang Indonesia vs Irak, Patrick Kluivert Simpan Strategi Rahasia
BACA JUGA:Hasil Indonesia U23 vs India U23: Garuda Muda Kalah 1-2
Profil dan Rekam Jejak Kontroversi Ma Ning
Ma Ning (lahir 14 Juni 1979) merupakan wasit berlisensi FIFA sejak 2011 dan telah berpengalaman memimpin laga besar di Asia. Namun, reputasinya memang kerap diwarnai kontroversi.
Pada Final Piala Asia 2023, Ma Ning memberikan tiga penalti untuk Qatar saat melawan Yordania, yang membuat Qatar menang 3-1. Keputusan itu sempat memicu kritik internasional karena dianggap merusak jalannya laga.
Sebelumnya, pada 2015, ia juga sempat mengusir tiga pemain Shanghai Shenhua dalam satu laga di Liga Super China. Bahkan, pada 2022, Ma Ning pernah diserang pemain Songshan Longmen karena protes atas keputusan kartu merah.
Kini, performanya kembali dipertanyakan setelah memimpin laga Irak vs Indonesia yang menentukan nasib Garuda di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
BACA JUGA:Kevin Diks Janji Berikan Segalanya Lawan Irak
BACA JUGA:Belanda Pesta 4 Gol di Kandang Malta
Banyak penggemar menilai, wasit 45 tahun itu telah menodai semangat fair play, dan mendesak AFC meninjau ulang kinerja serta lisensinya.Reaksi pemain seperti kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, menyindir kepemimpinan Ma Ning seusai laga.
“Beberapa keputusan tidak benar, tapi kami harus tetap menghormati wasit. Hanya saja, saya kecewa karena setelah pertandingan mereka bahkan menolak berjabat tangan,” ujar bek yang bermain di Sassuolo itu.
Kekalahan dari Irak memang menutup peluang Indonesia menuju Piala Dunia 2026. Namun yang paling disesalkan publik adalah cara kekalahan itu terjadi diwarnai keputusan wasit yang dianggap tidak adil dan VAR yang seolah “mati suri.”