Di Hadapan DPRD dan Disdik Sumsel: Ketua OSIS dan Guru SMKN 1 Indralaya Selatan Bongkar Borok Kepsek

Dihadapan DPRD dan Disdik Sumsel, Ketua OSIS dan Guru SMKN 1 Indralaya Selatan Bongkar Borok Kepsek-foto:dokumen palpos-
BACA JUGA:Puluhan Warga Miskin di OKU Terima Bantuan UEP
Lebih jauh, Kelvin membeberkan bahwa foto kelulusan dan dokumentasi sekolah yang seharusnya dibiayai dari dana BOS malah dibebankan kepada siswa.
Ia juga menyayangkan kegiatan ekstrakurikuler yang tidak berjalan aktif, sementara dana pengajuan kegiatan sering dipotong dan uang pembinaan tidak dibayarkan.
Tak kalah miris, tumpukan sampah yang mengeluarkan bau tak sedap disebutnya kerap mengganggu proses belajar mengajar.
Bahkan, yang mengejutkan Kelvin menyebut ada kasus pelecehan yang dilakukan oknum sopir kepala sekolah
yang merupakan kakak ipar sang kepsek namun hingga kini tidak ada tindak lanjut dari pihak sekolah.
“Korban sampai pindah sekolah karena malu,” ujarnya dengan nada kecewa.
Ia juga menambahkan, ruang UKS hampir tidak memiliki fasilitas kesehatan, bahkan obat-obatan dasar pun tidak tersedia.
Selain itu, tukang sapu sekolah belum menerima gaji selama berbulan-bulan, dan penggunaan dana BOS dinilai tidak transparan.
Yang paling menyedihkan, lanjut Kelvin, uang infak Jumat milik siswa pun ikut dipakai tanpa kejelasan penggunaannya.
Pernyataan berani dari Ketua OSIS itu mendapat dukungan dari para guru. Salah satunya, Hendra, Ketua Jurusan Listrik di sekolah tersebut, yang turut angkat bicara.
Ia mengibaratkan permasalahan ini sebagai “bom waktu” yang akhirnya meledak.
“Telur busuk kalau disimpan, baunya pasti akan tercium juga. Begitu pula dengan masalah di sekolah kami,” ujarnya di hadapan Komisi V.
Hendra mendesak Komisi V DPRD Sumsel dan Disdik Sumsel untuk segera menonaktifkan kepala sekolah dari jabatannya dan melaporkan hal ini kepada Gubernur Sumsel, Herman Deru.
“Kami tidak bermaksud menjatuhkan pimpinan, tapi ini realita. Jika tidak ada langkah tegas, siswa kami sudah sepakat tidak mau belajar,” tegasnya.