Menag Nasaruddin Umar Resmikan MQK Internasional Perdana di Pesantren As’adiyah Wajo

Menteri Agama Nasaruddin Umar saat membuka secara resmi Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional 2025 di Pesantren As’adiyah di Wajo, Sulawesi Selatan yang berlangsung selama tujuh hari di Pesantren As'adiyah Wajo, Sulsel, (2/10/2025)-Foto : ANTARA-

WAJO – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar secara resmi membuka Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional 2025 di Pesantren As’adiyah, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Kamis (2/10).

Ajang perdana ini tercatat sebagai sejarah baru karena untuk pertama kalinya santri Indonesia berkompetisi membaca kitab kuning bersama peserta dari berbagai negara.

Dalam sambutannya, Menag menegaskan bahwa MQK Internasional bukan hanya sekadar perlombaan membaca kitab klasik, melainkan juga ruang untuk memperkuat silaturahmi ulama, santri, dan akademisi lintas negara.

BACA JUGA:DPR RI Resmi Bentuk Pansus Penyelesaian Konflik Agraria, Libatkan 30 Anggota Lintas Fraksi

BACA JUGA:Menjelang Setahun, Program Fokus ke Rakyat

“Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi dunia pesantren untuk menunjukkan kontribusinya dalam merawat lingkungan sekaligus menebarkan pesan perdamaian,” ujar Nasaruddin Umar.

Tercatat ada 10 negara yang berpartisipasi, yakni Myanmar, Malaysia, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Singapura, Timor Leste, Vietnam, serta tuan rumah Indonesia.

Kehadiran delegasi ini, menurut Menag, mencerminkan semakin besarnya perhatian dunia terhadap khazanah keilmuan Islam yang berkembang di Indonesia.

BACA JUGA:Radikalisasi Intai Anak Lewat Game Online

BACA JUGA:Prabowo Doakan Pahlawan Revolusi di Lubang Buaya

Tema yang diangkat pada MQK kali ini adalah “Merawat Lingkungan dan Menebar Perdamaian”. Menag menilai, isu tersebut sangat relevan dengan kondisi global.

Ia menyinggung dampak perubahan iklim yang per tahun 2025 diperkirakan menyebabkan lebih dari 4 juta kematian di dunia.

Angka ini, kata dia, jauh lebih tinggi dibanding korban konflik bersenjata di Rusia-Ukraina maupun Timur Tengah yang telah menewaskan lebih dari 67 ribu jiwa.

BACA JUGA:DPR Usulkan Pansus untuk Selamatkan Krakatau Steel

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan