Penyaluran Beras SPHP Tekan Lonjakan Harga

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian berikan keterangan di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Selasa (2/9/2025).-Foto: Antara-
BACA JUGA:BAM DPR Dukung Tuntutan Ojol Turunkan Potongan Aplikasi Jadi 10 Persen
Beberapa langkah yang disarankan antara lain peningkatan produktivitas pertanian, pemanfaatan teknologi modern, ketersediaan pupuk dan benih unggul, serta pembenahan distribusi antarwilayah.
“Kalau hanya bergantung pada intervensi jangka pendek, kondisi harga akan rentan kembali bergejolak. Perlu ada pembenahan mendasar, terutama di sisi produksi dan distribusi,” tambahnya.
Selain beras, Ricky juga menekankan pentingnya memperluas kebijakan stabilisasi harga ke komoditas pangan lain seperti daging, minyak goreng, bawang putih, dan tepung terigu.
BACA JUGA:Kemenkeu Siapkan Skema Suntikan Rp200 Triliun ke Bank, Mirip Pembiayaan Kopdes
BACA JUGA:Indonesia Butuh Menko Polkam Kuat dan Menenangkan
Pasalnya, fluktuasi harga pada bahan pokok tersebut sangat memengaruhi sektor UMKM kuliner maupun konsumsi rumah tangga.
Ia menutup dengan menegaskan perlunya reformasi rantai pasok. Menurutnya, harga pangan tinggi tidak hanya disebabkan biaya produksi, tetapi juga tingginya ongkos distribusi akibat jalur niaga yang panjang.
“Efisiensi logistik dan transportasi antarwilayah akan sangat membantu agar harga di tingkat konsumen lebih stabil,” tandasnya. (ant)