Sertifikasi NKV Penjamin Kesehatan Konsumen

Gubernur Herman Deru sebut Sertifikasi NKV jadi penjamin kesehatan konsumen. foto: Antara--

PALPOS.ID - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru memastikan Sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV) menjadi penjamin kesehatan konsumen.

Deru saat menyerahkan Sertifikat NKV, Sertifikat Good Farming Practices (GFP), serta Sertifikat Bebas Residu Antibiotik dan Salmonella kepada peternak ayam petelur di Banyuasin, Kamis mengatakan, sertifikasi bukan sekadar formalitas, tetapi bagian dari pengawasan kualitas pangan. NKV merupakan alat kontrol penting untuk memastikan daging, unggas, dan telur benar-benar aman dikonsumsi.

“NKV sangat penting agar pembeli yakin produk peternak kita bermutu. Pemerintah juga siap membantu administrasi, bahkan bila perlu jemput bola,” katanya.

Menurutnya, produksi telur sebagai pangan tambahan untuk mencegah stunting. Maka, ketersediaan telur yang melimpah di Banyuasin seharusnya mampu memenuhi kebutuhan gizi masyarakat Sumsel.

BACA JUGA:Haji Meninggal Dunia Terima Asuransi

BACA JUGA:Bandara SMB II Raih Penghargaan Internasional

“Dengan produksi sebanyak ini, mestinya tak ada lagi kasus stunting. Tapi semua butuh kerja sama. Asosiasi peternak harus punya target jelas,” jelasnya.

Selain jaminan mutu, katanya, peternak untuk terus menjaga kebersihan kandang dan mencegah masuknya penyakit. Edukasi dan pendampingan akan terus dilakukan Pemprov Sumsel agar kualitas produksi tetap konsisten.

Wakil Bupati Banyuasin Neta Indian mengatakan, produksi telur di Banyuasin mencapai 400 ton per bulan dan 80 persen sudah bermutu baik.

“Banyuasin jadi penyangga pangan di Sumsel. Produk kami bahkan sudah dikirim ke Jawa Barat. Dengan sertifikat NKV, kualitasnya lebih terjamin,” ujarnya.

BACA JUGA:Buka Rute Penerbangan Palembang-Malaysia

BACA JUGA:Dinkes Sumsel Imbau Masyarakat Pagar Alam Cek Kesehatan Setelah Konsumsi Kucing

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel Ruzuan Effendi menambahkan Banyuasin adalah sentra ayam petelur terbesar di Sumsel. Sumsel sendiri menempati posisi kedelapan produsen telur nasional dengan surplus 250 ton per bulan.

“Dari 70 peternak, 17 sudah memiliki NKV. Targetnya, dalam satu bulan semua akan tersertifikasi,” jelasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan