Musik Klasik dapat Mengurangi Risiko Epilepsi

Reporter: Oma Ina |

Editor: Yuli |

Rabu , 10 Sep 2025 - 14:55

Musik Klasik dapat Mengurangi Risiko Epilepsi-foto:Istimewa-

musik klasik dapat mengurangi risiko epilepsi                            kesehatan, koranpalpos.com - musik merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
tidak hanya sebagai hiburan, musik juga menjadi sarana ekspresi emosional, penyemangat, bahkan alat terapi yang telah digunakan sejak zaman kuno.
salah satu jenis musik yang paling banyak dikaji manfaatnya adalah musik klasik.
baca juga:peran suami sangat penting jaga kesehatan mental istri
baca juga:obati ambeien dan redakan pembengkakan payudara dengan daun ngokilo
banyak penelitian ilmiah menunjukkan bahwa musik klasik memiliki dampak positif terhadap kesehatan fisik, mental, dan emosional.
bahkan, musik klasik dipercaya dapat memengaruhi tumbuhan dan hewan, serta membantu menciptakan lingkungan sosial yang lebih harmonis.
musik klasik adalah genre musik yang berkembang dari abad ke-11 hingga awal abad ke-20.
baca juga:cegah dan atasi batu empedu dengan air rebusan jagung
baca juga:atasi rematik dan radang sendi dengan minyak jagung
musik ini dikenal dengan struktur harmonis, kompleksitas nada, serta komposisi yang terorganisir dengan baik.
komposer terkenal seperti mozart, beethoven, bach, dan chopin adalah tokoh-tokoh utama dalam sejarah musik klasik.
karakteristik utama musik klasik:
baca juga:kayu manis, rempah manis dengan segudang manfaat kesehatan dan kuliner
baca juga:akar pohon mangga dapat meningkatkan vitalitas pria
tempo dan ritme yang stabil
struktur nada yang berulang namun tidak monoton
mengandung unsur emosi yang dalam
tidak bising, sehingga cocok untuk relaksasi
manfaat musik klasik bagi tubuh dan pikiran
1. meningkatkan respon fisiologis otak
musik klasik dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan mengaktifkan area-area otak yang terkait dengan emosi, kognisi, dan sistem otonom.
saat mendengarkan musik klasik, otak melepaskan dopamin, yaitu neurotransmitter yang berperan dalam kebahagiaan dan motivasi.
penelitian juga menunjukkan bahwa musik klasik dapat membantu dalam pemahaman gangguan neurologis seperti depresi, bipolar, dan skizofrenia.
2. peningkatan iq dan kemampuan belajar
beberapa studi menunjukkan bahwa anak-anak yang belajar musik atau rutin mendengarkan musik klasik mengalami peningkatan iq dan kemampuan belajar.
musik klasik juga membantu bayi dalam kandungan mengenali suara dan merangsang memori auditori sejak dini.
fenomena ini dikenal sebagai mozart effect, meskipun masih menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan.
3. mengurangi risiko epilepsi
studi menemukan bahwa mendengarkan musik mozart dapat mengurangi frekuensi kejang epilepsi.
gelombang suara dalam musik klasik tertentu dipercaya membantu menenangkan aktivitas listrik abnormal dalam otak penderita epilepsi.
 4. meningkatkan perhatian visual
pasien stroke yang mendengarkan musik klasik menunjukkan peningkatan pada kemampuan perhatian visual dan konsentrasi.
ini sangat penting dalam proses pemulihan pasca stroke.
5. menurunkan tekanan darah
musik klasik membantu memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah. penelitian menemukan bahwa pendengar musik klasik memiliki tekanan darah lebih rendah dibanding yang tidak mendengarkan musik.
6. mengurangi rasa sakit pasca operasi
pasien yang mendengarkan musik klasik setelah operasi mengalami penurunan rasa sakit dan membutuhkan lebih sedikit obat penghilang nyeri.
musik ini bertindak sebagai analgesik alami dengan menurunkan kecemasan dan memberikan efek relaksasi.
7. meningkatkan keseimbangan emosional
musik klasik merangsang area otak yang bertanggung jawab atas emosi, membuat seseorang menjadi lebih ekspresif dan terbuka dalam menyampaikan perasaan.
8. membantu mengatasi insomnia
mendengarkan musik klasik selama 45 menit sebelum tidur dapat meningkatkan kualitas tidur dan membantu penderita insomnia tidur lebih cepat dan nyenyak.
9. mengurangi stres dan kecemasan
ketika mendengarkan musik klasik, tubuh melepaskan endorfin dan serotonin yang membantu menenangkan sistem saraf.
pernapasan menjadi lebih dalam, dan detak jantung melambat, menciptakan efek relaksasi alami.
10. relaksasi untuk ibu hamil dan janin
ibu hamil yang rutin mendengarkan musik klasik mengalami penurunan stres dan depresi.
irama musik klasik juga membantu menenangkan janin dan merangsang perkembangan otak sejak dalam kandungan.
11. meningkatkan daya ingat dan kognisi
musik klasik merangsang penalaran spasial-temporal, kemampuan yang penting dalam matematika, logika, dan perencanaan. ini membantu dalam proses belajar dan meningkatkan daya ingat jangka panjang.
12. merangsang aktivitas janin
musik klasik dapat mengaktifkan syaraf motorik janin, membuatnya lebih aktif bergerak.
hal ini berkontribusi pada perkembangan fisik dan neurologis yang sehat.
13. mengoptimalkan fungsi otak kanan
musik klasik dipercaya merangsang aktivitas otak kanan, yang berhubungan dengan kreativitas, imajinasi, dan intuisi. hal ini sangat bermanfaat bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan otak.
14. manfaat musik klasik untuk hewan ternak
sapi perah yang mendengarkan musik klasik menunjukkan peningkatan produksi susu.
musik ini membantu mengurangi stres hewan dan menciptakan lingkungan peternakan yang lebih tenang.
15. mempercepat pertumbuhan tanaman
eksperimen menunjukkan bahwa tanaman berbunga yang diperdengarkan musik klasik tumbuh lebih cepat dan subur dibanding tanaman yang tidak diberi musik atau yang diperdengarkan musik keras.
16. mengurangi tindakan kriminal
beberapa kota di dunia telah membuktikan bahwa pemutaran musik klasik di tempat umum seperti stasiun, taman, dan pusat perbelanjaan dapat menurunkan tingkat ke jahatan, seperti pencurian, vandalisme, hingga pengedaran narkoba.
fakta ilmiah tentang musik klasik
walaupun banyak manfaat musik klasik telah dibuktikan, perlu dicatat bahwa:
musik tidak secara langsung membuat seseorang lebih cerdas, tapi dapat mendukung proses belajar.
efek musik tergantung pada kondisi individu, jenis musik, dan durasi paparan.
musik klasik paling efektif digunakan sebagai bagian dari terapi holistik, bukan pengganti medis utama.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 12 September 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan