Disnaker Prabumulih Gelar Sharing Session Industri Baja Ringan, Tekan Angka Pengangguran dan Tingkatkan Skill

Wako H Arlan membuka kegiatan pelatihan baja ringan.-foto:dokumen palpos-

BACA JUGA:Sesuai Dengan Target, Program Intervensi Kemiskinan di Muba Mampu Kurangi 19.333 Jiwa Penduduk Miskin

Orang nomor satu di Prabumulih ini menambahkan, pelatihan ini bukan hanya sekadar menambah wawasan, tetapi juga investasi jangka panjang bagi peserta.

“Gunakan kesempatan ini dengan baik supaya berguna untuk bapak-bapak sekalian di masa depan. Itu harapan Cak,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Disnaker Kota Prabumulih, H Sanjay Yunus menjelaskan bahwa kegiatan sharing session industri baja ringan ini dirancang khusus untuk memberikan upgrading skill kepada tenaga kerja, terutama di bidang pemasangan rangka baja ringan.

“Kita memberikan peningkatan kapasitas. Jadi, tukang rangka baja ringan yang sudah ada kita kumpulkan, lalu diberikan pelatihan baik secara teori maupun praktik langsung dari para ahli di bidangnya,” jelas Sanjay.

Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 50 orang tukang bangunan yang memang sudah memiliki pengalaman dasar di dunia konstruksi.

“Jadi pesertanya memang tukang yang biasa bekerja di lapangan. Mereka dilatih selama satu hari penuh tentang tata cara pemasangan rangka baja ringan yang benar agar hasilnya kokoh, aman, dan berkualitas,” ucapnya.

Menurut Sanjay, pelatihan ini juga sangat penting untuk meminimalisir risiko kesalahan pemasangan.

“Dengan adanya pelatihan ini, kita ingin menekan risiko buruk akibat pemasangan rangka baja yang tidak sesuai standar. Karena kesalahan pemasangan bisa berakibat fatal, baik dari sisi keamanan maupun biaya,” tambahnya.

Kadisnaker Prabumulih, Sanjay Yunus, menambahkan bahwa kegiatan seperti ini tidak akan berhenti sampai di sini saja.

Ke depan, pihaknya akan terus menggelar berbagai pelatihan keterampilan lain sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

“Bukan hanya baja ringan, kita juga akan menyasar bidang lain seperti las listrik, mekanik, dan berbagai keahlian yang saat ini banyak dibutuhkan. Prinsipnya, setiap tahun kita akan meningkatkan jumlah tenaga kerja yang siap pakai dan kompeten,” tegasnya.

Ia juga berharap peserta pelatihan bisa menjadi agen perubahan di lingkungannya.

“Setelah pulang dari sini, ilmunya jangan berhenti di diri sendiri. Bagikan ke teman-teman tukang lainnya agar semakin banyak tenaga kerja di Prabumulih yang bisa bekerja profesional,” pungkasnya.

Salah satu peserta pelatihan, mengaku senang dengan adanya program ini. Menurutnya, selama ini ia hanya mengandalkan pengalaman di lapangan tanpa pernah mengikuti pelatihan resmi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan