2 Begal Sadis Tertangkap, Pantas Dihukum Mati !

Kedua terduga pelaku begal sadis yang berhasil diringkus polisi-Foto: Isro-

Senada dikatakan Ade, warga lainnya, menegaskan pentingnya hukuman maksimal sebagai efek jera.

"Kami ingin agar hukuman yang diberikan kepada pelaku menjadi efek jera bagi orang lain yang memiliki niat jahat. Keamanan warga harus diutamakan, dan pelaku begal sadis harus mendapat hukuman setinggi-tingginya," tambahnya.

BACA JUGA:Narkotika dan Sanksi Hukum !

BACA JUGA:Pj Gubernur Apresiasi Dukungan ICRAF untuk Pembangunan Sumsel

Keduanya berharap penangkapan ini menjadi langkah awal untuk memberikan keamanan dan keadilan bagi masyarakat. Mereka juga meminta pihak berwajib untuk terus meningkatkan patroli dan pengawasan keamanan di wilayah tersebut guna mencegah terjadinya kejahatan serupa di masa mendatang.

Ade juga berharap kasus ini menjadi momentum untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran akan keamanan diri serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut aktif dalam menjaga keamanan lingkungan. “Ya kasus ini menjadi pelajaran bagi kita untuk waspada dan berhati-hati,” ucapnya.

Sementara itu Ketua Komisi IV DPRD Ogan Ilir yang juga merupakan Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Amir Hamzah, meminta agar kedepan pihak kepolisian meningkatkan patrol dan jangan kendor untuk tegas menindak pelaku kejahatan jalanan yang telah meresahkan warga.

“Akhir-akhir ini memang banyak kasus begal, ada yang di Rantau Panjang, Tanjung Raja terakhir di Tanjung Senai yang kita ketahui menewaskan salah seorang mahasiswi UNSRI," kata pria berkacamata ini. 

Menurut Amir banyaknya penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau narkoba di OI menjadi indikasi maraknya pelaku kejahatan salah satunya begal. “Beberapa waktu lalu kita ikut memusnahkan barang bukti narkoba di Kejaksaan Negeri (Kejari) Ogan Ilir. Barang bukti narkoba cukup tinggi. Salah satu dampaknya adalah tindakan kejahatan. Salah satu indikasinya yakni aksi pembegalan," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Amir juga menghimbau kepada masyarakat terutama kaulah muda agar tidak berkeliaran di malam hari terutama di area Perkantoran Tanjung Senai yang sudah sepi di jam malam. “Masyarakat terutama anak muda dan mahasiswa agar tetap waspada dan jangan berkeliaran di area sepi seperti Tanjung Senai apalagi sudah lewat jam malam," pesannya.

Ia juga meminta kepada Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Ogan Ilir melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) agar kedepan menggalakkan patroli utamanya di malam hari di area tersebut agar kedepan tidak kembali terjadi kasus serupa apalagi sampai kehilangan nyawa. “Kami berharap agar Pol PP rutin berpatroli di area Tanjung Senai. Kejadian serupa jangan sampai terulang lagi,” tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, korban dari aksi begal ini adalah dua mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri), selain Nazwa korban lainya yakni Aldo. Sebelumnya, Menurut Kasatreskrim Polres Ogan Ilir, AKP Muhammad Ilham, kejadian berlangsung sekitar pukul 00.30 WIB di kawasan Tanjung Senai Indralaya OI. 

"Pelaku diduga berjumlah dua orang memaksa korban untuk menyerahkan sepeda motor yang mereka gunakan," katanya. Saat korban berusaha melakukan perlawanan, mahasiswi bernama Nazwa diserang dan akhirnya meninggal dunia setelah ditusuk oleh para pelaku. 

"Aldo, mengalami luka ringan setelah diancam dengan senjata api rakitan," kata Ilham. Korban Aldo adalah seorang mahasiswa dari Fakultas Teknik jurusan Teknik Tambang, sementara Nazwa adalah mahasiswi Teknik Kimia. ***

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan