Dinkes OKU Catat Penambahan Satu Kasus DBD Meninggal Dunia

Kabid P2P Dinkes OKU, Andi Prapto-Foto : Eco Marleno-

BATURAJA - Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), mencatat adanya penambahan satu kasus warga di daerah itu yang meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit demam berdarah dengue (DBD).

"Satu kasus DBD meninggal dunia ini dialami seorang anak berusia 13 tahun warga Kelurahan Kemalaraja, Kecamatan Baturaja Timur," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) OKU, Andi Prapto, Minggu 4 Februari 2024.

Andi mengatakan, kasus DBD di wilayahnya terus meningkat sejak akhir tahun 2023 dampak dari musim hujan di mana banyak terdapat genangan air tempat nyamuk berkembang biak.

Berdasarkan data selama periode Desember 2023 hingga saat ini jumlah kasus DBD di Kabupaten OKU tercatat mencapai 50 kasus, bahkan tiga orang warga meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

BACA JUGA:Bupati OKU Tekankan Guru Jaga Netralitas Pemilu 2024

BACA JUGA:Komitmen Lindungi Warga Muba dengan Konsumsi Obat Bermutu

Sebagai upaya penanggulangan, kata dia, Dinas Kesehatan OKU mengerahkan tenaga kesehatan di seluruh puskesmas untuk melakukan pengasapan atau fogging massal guna membunuh nyamuk aedes aegypti penyebar wabah DBD.

Gerakan fogging massal tersebut menyasar ke sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten OKU, termasuk permukiman padat penduduk yang berpotensi penyebaran penyakit demam berdarah tak luput dari pengasapan petugas di lapangan.

Menurut dia, cara ini dinilai sangat efektif untuk membunuh nyamuk dewasa yang diharapkan dapat menekan penyebaran DBD agar tidak semakin menyebar luas.

Masyarakat pun diminta melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara mandiri untuk mencegah penyebaran DBD di lingkungan masing-masing.

BACA JUGA:Pastikan Seluruh Anak di Panti Asuhan Miliki Akta Kelahiran dan KIA

BACA JUGA:Teddy Beri Bantuan ke Pasien Kanker Payudara

Yang tak kalah penting, lanjut dia, warga diminta menerapkan pola 3M Plus yaitu mengubur, menguras dan menutup tempat penampungan air agar nyamuk aedes aegypti tidak berkembang biak.

"Untuk Plusnya masyarakat disarankan sebisa mungkin menghindari gigitan nyamuk dengan tidur menggunakan kelambu atau menyalakan obat nyamuk bakar di rumah," ujarnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan