Minta Bahas Pemulangan Riza Chalid

Sejumlah penyidik Kejaksaan Agung membuka segel kediaman pengusaha Muhammad Riza Chalid untuk proses penggeledahan di Jalan Jenggala II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2025). Kejagung menggeledah rumah pengusaha tersebut terkait kasus dugaa-Foto: Antara-
JAKARTA - Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) memohon agar Presiden RI Prabowo Subianto membahas pemulangan tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah Riza Chalid saat pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim.
“Kami memohon kepada Bapak Prabowo Subianto selaku Presiden RI untuk berkenan membahas pemulangan Riza Chalid saat bertemu dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim,” kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman dalam keterangan diterima di Jakarta, Senin.
PM Anwar diketahui melawat ke Indonesia pada 28–29 Juli untuk menghadiri Konsultasi Tahunan Ke-13 Indonesia dan Malaysia. PM Anwar dijadwalkan tiba di Jakarta pada Senin sore.
BACA JUGA:Wapres Gibran Siap Berkantor di IKN atau Papua, Menunggu Instruksi Presiden Prabowo
BACA JUGA:Putusan MK Pisahkan Pemilu Nasional dan Daerah: Guncang Politik, Picu Pro-Kontra
Menurut Boyamin, selain membahas hubungan kerja sama di berbagai bidang, pertemuan antara PM Anwar dan Presiden Prabowo juga momentum untuk membicarakan pemulangan Riza Chalid.
Pemulangan tersangka dugaan korupsi di luar negeri memerlukan kerja sama yang baik antarnegara.
Ia khawatir pemulangan Riza Chalid akan banyak menemui kendala sehingga diperlukan pembahasan khusus oleh kepala pemerintahan kedua negara.
BACA JUGA:Sebut Perempuan Harus Hadir dalam Diskursus Global
BACA JUGA:Peringati 29 Tahun Kudatuli
“Meskipun menjadi kewajiban pemerintah Malaysia memulangkan WNI yang bermasalah hukum, pembicaraan khusus Bapak Prabowo Subianto dengan Anwar Ibrahim tetap diperlukan guna memastikan atau mempercepat pemulangan Riza Chalid,” katanya.
Pemulangan WNI bermasalah hukum dari Malaysia telah pernah terjadi. Boyamin menyinggung pemulangan buron skandal Bank Bali, Djoko Tjandra, usai ditangkap di Malaysia pada tahun 2020.
“Pengalaman masa lalu, pemerintah RI mampu memulangkan Djoko Tjandra dari Malaysia dikarenakan hubungan baik kerja sama kedua negara. Hal ini menjadi modal kuat bagi pemerintah RI guna memulangkan Riza Chalid dari Malaysia,” ujarnya.
BACA JUGA:Kelaparan Massal di Gaza Bukan lagi Konflik Geopolitik